EKBIS.CO, PARIS -- Maskapai Prancis Air France merupakan salah satu industri penerbangan yang terdampak pandemi Covid-19. Terbatasnya pergerakan orang dan barang membuat maskapai ini menelan kerugian hingga harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dilansir BBC, Maskapai terbesar nomor dua di Eropa ini terpaksa harus melakukan PHK terhadap 6.500 staf dan hampir 1.000 awak penerbangan. Langkah ini dilakukan seiring dengan pemulihan ekonomi yang tak kunjung cepat dan perusahaan perlu melakukan segala efisiensi.
"Pemulihan terasa lambat dan kami perlu melakukan berbagai strategi bertahan," ujar pejabat yang berwenang.
Maskapai Air France selama pandemi ini kehilangan pendapatan hampir 15 miliar euro per harinya. Pendapatan secara total di tiga bulan selama pandemi bahkan merosot hingga 95 persen.
Air France tidak berharap aktivitas itu akan kembali ke level pra-pandemi sebelum 2024. Maskapai penerbangan utama kelompok ini mengharapkan akan memangkas lebih dari 6.000 pekerjaan pada akhir tahun 2022 dari total 41 ribu staf saat ini.
'Keberangkatan alami' seperti pensiunan dan karyawan yang pergi atas kemauannya sendiri diperkirakan merupakan setengah dari pengurangan di Air France. Adik maskapainya Hop! akan melihat 1.020 pekerjaan dipangkas selama tiga tahun ke depan. Saat ini Hop! mempekerjakan lebih dari 2.000 orang.