Jumat 17 Jul 2020 05:52 WIB

Food Estate Rasa Menhan

Menhan Prabowo Subianto mendapat tugas jalankan porgram lumbung pangan

Rep: Retizen/ Red: Elba Damhuri
Presiden Joko Widodo, Menhan Prabowo Subianto dan Mentan Syahrul Yasin Limpo meninjau Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kamis (9/7). Desa ini merupakan salah satu titik lahan yang terpilih untuk  digunakan dalam pengembangan program food estate.
Foto: Kementan RI
Presiden Joko Widodo, Menhan Prabowo Subianto dan Mentan Syahrul Yasin Limpo meninjau Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kamis (9/7). Desa ini merupakan salah satu titik lahan yang terpilih untuk digunakan dalam pengembangan program food estate.

RETIZEN -- Penulis: Chusnatul Jannah, Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban

Presiden Jokowi secara khusus menunjuk Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto sebagai penanggung jawab proyek lumbung pangan nasional. Penugasan itu disampaikan saat kunjungan kerja Presiden di Kalimantan Tengah pada 9 Juli 2020. 

Inisiatif itu dilatarbelakangi adanya peringatan FAO terkait potensi krisis pangan dunia. Di sisi lain, Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pertahanan bukan hanya alutsista, melainkan juga ketahanan pangan. 

Spekulasi pun mengemuka. Menurut pengamat politik, Ujang Komarudin, Ketua Umum Partai Gerindra itu cocok dan memiliki background yang sangat mumpuni pada sektor pertanian. 

Pasalnya, Prabowo pernah menjadi Ketua Umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia). “Cuma persoalannya Prabowo-nya mau apa tidak. Karena jabatan Menhan lebih bergengsi dari Mentan. Menhan merupakan menteri triumvirat,” demikian Ujang Komarudin. (Rmoljatim.id, 13/7/2020).

Sementara, menurut pengamat pangan, Wibisono mengatakan rencana pembangunan ketahanan pangan di Kalimantan Tengah keliru dan belum bisa diterapkan untuk menciptakan ketahanan pangan nasional. 

Ia menilai struktur tanah di Jawa lebih cocok untuk pertanian ketimbang Kalimantan yang lebih banyak mengandung tanah gambut. Meski demikian, Jokowi menegaskan lumbung pangan yang akan dibangun bukanlah tanah gambut, tapi tanah aluvial. 

Penugasan proyek food estate kepada Menteri Pertahanan bisa dimaknai dalam beberapa hal:

Pertama, diksi pertahanan. Mengutip definisi dari laman lemhanas.go.id, pertahanan secara umum adalah keadaan yang dihadapkan kepada ancaman dari luar negeri dan bersifat militer. 

Adapun ketahanan, yaitu daya tahan suatu bangsa dan akan lebih tepat dikategorikan di dalam lingkup dan materi keamanan insani yakni ancaman yang mengancam warga negara secara individual. Ini pengertian dari aspek kemiliteran. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke retizen@rol.republika.co.id.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement