EKBIS.CO, DENPASAR--Dalam rangka mendukung peningkatan produksi sapi dan kerbau andalan negeri (Sikomandan), Kementerian Pertanian melalui Direkrorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Universitas Udayana (Unud), Bali.
Menurut Dirjen PKH, I Ketut Diarmita, selain fokus pada Sikomandan, kerja sama ini juga menyangkut pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta percepatan pelaksanaan program pembangunan bidang peternakan dan kesehatan hewan.
"Peran akademisi sangat penting dalam pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, terlebih Universitas Udayana yang ada di Bali dengan plasma nutfah aslinya, yakni Sapi Bali," kata Ketut saat menyampaikan sambutannya pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman di Denpasar, Bali (27/07).
Ia berharap bahwa Unud dapat berperan dalam meningkatkan produktivitas Sapi Bali dengan perbaikan mutu genetik dan bibit yang dimiliki. Hal itu disampaikannya di hadapan Wakil Rektor Unud dan jajarannya, direktur dan pejabat lingkup Ditjen PKH, serta perwakilan dinas yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan Provinsi Bali.
Ketut menjelaskan bahwa dalam jangka panjang, perbaikan mutu bibit dan genetik ternak diperlukan untuk mendukung pemenuhan kecukupan protein hewani yang berasal dari produk hewan dalam negeri sesuai amanat Permentan Nomor 17 Tahun 2020 tentang Peningkatan Produksi Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan).
Lebih lanjut, Ia memaparkan bahwa peningkatan produksi sapi dan kerbau ini dilaksanakan secara terintegrasi dan berkelanjutan dari hulu sampai hilir, termasuk didalamnya peningkatan kelahiran melalui kawin alam atau inseminasi buatan, peningkatan produktifitas melalui tunda potong dan pemenuhan kecukupan pakan, pengendalian penyakit hewan dan reproduksi, penjaminan keamanan dan mutu pangan, serta distribusi serta pemasaran.
"Melalui Nota Kesepahaman ini, diharapkan Unud dapat memberikan bantuan keahlian, peningkatan kapasitas dan kompetensi sumberdaya manusia, penelitian dan/atau pengembangan teknik metoda, peningkatan jejaring, kapasitas, dan kompetensi kelembagaan, serta pendampingan program/kegiatan PKH," ucapnya.
Ketut kemudian menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Rektor Universitas Udayana beserta jajaran yang telah menyambut baik kerjasama tersebut dan berharap upaya yang dikerjakan dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan protein hewani kepada rakyat atau masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Di tempat terpisah, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, dalam rangka pemenuhan kecukupan protein hewani dan memenuhi kebutuhan produk hewan dalam negeri, memang diperlukan produksi sapi dan kerbau sebagai komoditas andalan dalam negeri.
Maka dari itu, untuk mewujudkan kecukupan protein hewani tersebut, sebagai landasan dalam pelaksanaannya telah diterbitkan Permentan Nomor 17 Tahun 2020 tentang Peningkatan Produksi Sapi dan Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan).
"Oleh karena itu, kiranya hubungan dan kerjasama yang telah terbangun selama ini antara Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Universitas Udayana harus dipertahankan dan ditingkatkan," harapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Udayana yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan Kerjasama dan Informasi, Ida Bagus Wyasa Putra dalam sambutannya menyampaikan bahwa pihak Unud menyabut baik kerjasama ini, dengan Tri dharma perguruan tinggi, Unud diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam pembangunan peternakan dan kesehatan hewan secara nasional dan bermanfaat bagi kedua belah pihak."Kami siap menindaklanjuti kerjasama ini, semoga Unud dapat berkontribusi besar dalam mendukung program-program Ditjen PKH," katanya.