EKBIS.CO, BUENOS AIRES -- Pemerintah Argentina telah mencapai kesepakatan dengan tiga kelompok pemberi kreditnya untuk merestrukturisasi utang negara yang senilai 65 miliar dolar AS. Kebijakan ini berpotensi membantu Argentina keluar dari tekanan utang dan menghidupkan kembali ekonomi yang dilanda resesi.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Ekonomi menyebutkan, pihaknya akan menyesuaikan tanggal pembayaran dan klausul hukum sebagai pengajuan final. Proses pengajuan sudah dimulai sejak awal Juli.
Pemerintah menjelaskan, proposal restrukturisasi yang disampaikan ke kreditor dan lembaga lain memungkinkan besaran pokok maupun bunga utang tidak tumbuh terlalu cepat. "Ini menyebabkan pengurangan utang yang signifikan pada Argentina," katanya, seperti dilansir Reuters, Selasa (4/8).
Tiga kreditor yang dimaksud adalah Ad Hoc Group, Komite Kreditor Argentina dan Kelompok Pemegang Obligasi Exchange. Pada bulan lalu, mereka bersatu untuk menentang tawaran pemerintah dalam restrukturisasi kredit sebelumnya.
Kementerian mengatakan, pemerintah akan memperpanjang batas waktu bagi kreditor untuk secara resmi menerima kesepakatan baru hingga 24 Agustus. Sebagai bagian dari kesepakatan, pemerintah akan menyesuaikan beberapa tanggal pembayaran untuk obligasi baru. Ini tidak akan meningkatkan jumlah agregat pembayaran pokok atau bunga untuk Argentina, namun akan meningkatkan nilai proposal bagi kreditor.
Argentina merupakan penghasil biji-bijian utama yang pernah menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Tapi, pandemi Covid-19 menyebabkan Argentina jatuh ke jurang gagal bayar utang kesembilan pada Mei. Pertumbuhan ekonominya juga diperkirakan mengalami kontraksi hingga 12 persen pada 2020, setelah mengalami resesi dua tahun terakhir.
Negara ini telah menemui jalan buntu dengan para kreditor seperti pemegang dana besar BlackRock dan Ashmore, dalam restrukturisasi utang. Padahal, tenggat waktunya adalah Selasa ini.