Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya untuk menyediakan rumah sebagai kebutuhan pokok, selain sandang dan pangan, bagi masyarakat Indonesia melalui Program Satu Juta Rumah (PSR).
Salah satunya dengan mendorong pembangunan hunian vertikal di kawasan perkotaan sehingga para generasi milenial dapat memiliki hunian pertama yang sehat, berkualitas, nyaman dan dengan harga yang terjangkau melalui berbagai fasilitas pembiayaan dari pemerintah.
Untuk itu Kementerian PUPR mendorong pembangunan hunian vertikal sebagai bagian dari konsep Transit Oriented Development (TOD) yakni kawasan yang terintegrasi dengan simpul transportasi umum. Pembangunan hunian vertikal dilakukan secara terintegrasi dengan stasiun kereta. Untuk selanjutnya pembangunan hunian berkonsep TOD juga akan dilakukan pada kawasan terminal bus.
Dikatakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono hal ini merupakan bentuk perhatian dan kesungguhan pemerintah dalam menyediakan rumah sehat, berkualitas dan layak huni bagi generasi milenial. "Sebenarnya tidak hanya pada integrasi moda transportasi, tetapi nanti arahnya juga ke pengembangan kawasan dan kota (urban development) sekaligus untuk pengurangan kawasan kumuh perkotaan," kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.
Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Anita Firmanti mengatakan, bahwa saat ini lahan di kawasan perkotaan untuk lokasi perumahan tapak semakin terbatas. Untuk itu, pembangunan hunian vertikal menjadi pilihan bagi generasi milenial jika ingin tinggal dan bekerja di kawasan perkotaan.
“Pembangunan hunian vertikal seperti rumah susun dan apartemen akan mendorong penggunaan tanah yang lebih efektif dan jumlah unit hunian yang cukup banyak. Selain itu, dengan tinggal di hunian vertikal di kawasan perkotaan, generasi milenial dapat lebih mudah menjangkau kawasan perkantoran dan komersial yang menjadi lokasi kerjanya,” ucap Anita dalam kegiatan Webinar Serial I Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2020, (13/8).
Di samping hunian vertikal, pemerintah juga mendorong perbankan untuk bisa mempermudah penyaluran KPR untuk para generasi milenial. Dengan demikian, generasi milenial akan lebih tertarik untuk menyisihkan penghasilannya untuk membeli aset seperti rumah.
Direktur Bank Tabungan Negara (BTN) Hirwandi Gafar menerangkan, BTN siap membantu generasi milenial untuk memiliki rumah yang layak huni baik rumah tapak maupun rumah susun. Bank BTN pun telah menyalurkan KPR untuk ratusan ribu rumah di Indonesia serta merupakan bank yang fokus dalam program perumahan di Indonesia.
Generasi milenial merupakan generasi yang lahir pada tahun 1980 sampai awal 1997. Saat ini jumlahnya sekitar 30 persen dari total penduduk Indonesia. Berdasarkan hasil riset Direktorat Jenderal Perumahan generasi milenial mengutamakan rumah layak huni berkualitas berupa apartemen atau hunian sewa di pusat kota yang terintegrasi dengan simpul transportasi umum dan memiliki kemudahan dalam akses internet.
Editor : Eva Martha Rahayu
www.swa.co.id