EKBIS.CO, BIMA -- Kegiatan Pelatihan Literasi dan Edukasi Keuangan (PLEK) oleh Kementan dan IPDMIP berlanjut pada 14 - 17 September. PLEK berlangsung simultan pada 27 kabupaten di 11 provinsi, termasuk Kabupaten Bima di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Selama empat hari, 14 hingga 17 September, 20 pasangan suami istri (Pasutri) di Bima, NTB mengikuti PLEK yang digelar oleh Program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) bersama Kementerian Pertanian RI (Kementan).
Ke-20 pasutri adalah ketua kelompok tani (Poktan) dan penyuluh swadaya yang merupakan rumah tangga petani terpilih (RTT) dari lima kecamatan di Bima. Mereka di bawah binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Bolo, Langgudu, Wera, Sape dan Palibelo.
Mereka adalah bagian dari 2.160 RTT terutama ketua kelompok tani dan penyuluh swadaya beserta istri, atau 4.320 orang pada 270 desa dari 27 kabupaten di 11 provinsi menjadi target PLEK IPDMIP 2020. Kegiatan PLEK digelar oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian-Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP) khususnya Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) selaku National Project Implementation Unit [NPIU] dari IPDMIP 2020.
"Kegiatan PLEK melakukan pendekatan keluarga sebagai tim. Tujuannya meningkatkan kapasitas dan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan usaha tani," kata Kisman HM, Kabid Penyuluhan di Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Bima saat membuka PLEK pada Senin (14/9).
Kisman HM menambahkan, PLEK berupaya mengulas pengelolaan keuangan, kemudian akan diteruskan oleh para ketua Poktan dan penyuluh swadaya kepada petani, dengan cara yang mudah dipahami.
Edukasi yang diberikan khususnya akses produk dan layanan keuangan pertanian seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP). Kegiatan PLEK Bima di bawah supervisi Puji Prabowo selaku National Project Implementation Unit [NPIU] dari IPDMIP 2020 didukung Konsultan Regional IPDMIP, Gun Aryadi dan Ikhsan selaku District Project Implementation Unit IPDMIP di tingkat kabupaten (DPIU) dan Zulkifli, tim monitoring dan evaluasi (Monev) dari Dispertabun Bima.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Kementan memberi perhatian serius pada IPDMIP, karena salah satu tujuannya meningkatkan ketahanan pangan karena sangat penting saat ini.
"Pendapatan masyarakat pedesaan target IPDMIP di Indonesia bisa turut meningkat," kata Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.
Kepala Pusluhtan BPPSDMP, Leli Nuryati mengatakan PLEK IPDMIP diadakan di 27 kabupaten dari 11 provinsi, termasuk Kabupaten Bima di NTB. Setiap kabupaten melaksanakan pelatihan di 10 desa atau total 270 desa. "Target peserta pelatihan 16 orang di tiap desa atau delapan RTT, terdiri atas suami dan istri. Total target pelatihan 4.320 RTT dari 2.160 ketua Poktan," katanya.
Rincian wilayah kerja IPDMIP 2020 pada 27 kabupaten di 11 provinsi adalah Aceh Timur, Bireun (Aceh); Asahan (Sumut); Pasaman, Pasaman Barat, Sijunjung (Sumbar); Empat Lawang, Musi Rawas (Sumsel); Mesuji, Pesawaran (Lampung); Pandeglang, Sukabumi, Garut, Kuningan (Jabar); Purworejo, Banjarnegara, Banyumas (Jateng); Ngawi, Tuban, Lumajang (Jatim); Kayong Utara, Tapin, Tanah Bumbu (Kalsel); Sidenreng Rappang, Wajo (Sulsel); Bima (NTB) dan Manggarai Barat (NTT).
"Kegiatan PLEK memakai video tutorial sebagai bahan ajar serta format laporan keuangan bentuk tercetak. Tenaga pelatih adalah penyuluh atau staf lapangan IPDMIP yang telah mendapat pelatihan," kata Puji Prabowo