EKBIS.CO, JAKARTA -- Penyedia layanan online Gojek memastikan keamanan digital bagi pengguna hingga mitra pengemudi dan UMKM di dalam ekosistemnya. Sejumlah fitur diaktifkan untuk memastikan kesesuaian data dan informasi mengenai identitas mitra driver.
"Kami terus memperkuat keamanan sistem dengan melakukan berbagai pembaharuan inovasi teknologi di bawah payung Gojek SHIELD sesuai inisiatif Aman Bersama Gojek," kata Chief Information Security Officer (CISO) Gojek Group - George Do, dalam diskusi media virtual, Jumat (18/9).
"Inovasi ini dilakukan secara menyeluruh di platform mitra driver dan mitra merchant," ujarnya menambahkan.
Adapun sejumlah fitur baru untuk mitra pengemudi, termasuk fitur verifikasi wajah, yang memastikan kesesuaian data dan informasi mengenai identitas mitra driver.
Lapisan keamanan tambahan ini bisa melindungi mitra dari berbagai upaya pengambilalihan akun secara ilegal oleh pihak tak bertanggung jawab.
"Fitur verifikasi wajah wajib digunakan oleh mitra driver yang ingin masuk (login) ke aplikasi untuk menjalankan order. Inovasi ini melengkapi inovasi lainnya yaitu penyamaran nomor telepon (number masking), tombol darurat (emergency button) dan bagikan perjalanan (share trip)," jelas Do.
Sementara, bagi mitra merchant dan UMKM di GoFood, fitur GoBiz yang digunakan untuk berjualan dan pembayaran nontunai juga dilengkapi dengan keamanan pembayaran, keamanan data usaha, serta keleluasaan dalam pengelolaan mandiri akun GoBiz. Platform ini telah dilengkapi dengan fitur verifikasi PIN, OTP (kode rahasia One Time Password), dan fitur ‘Kelola Pengguna GoBiz’ untuk melindungi data pribadi usaha mitra merchant.
GoPay Head of IT Governance, Risk and Compliance, Information Security, Genesha Saputra menambahkan, pihaknya juga melakukan edukasi digital kepada mitra pengemudi, mitra merchant dan masyarakat. Edukasi dilakukan melalui berbagai kanal komunikasi milik perusahaan dan kanal eksternal seperti sosial media dan webinar publik, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Kominfo RI dan Siberkreasi.
"Edukasi ini penting mengingat literasi digital masyarakat Indonesia yang masih rendah dan berbanding terbalik dengan penggunaan aplikasi digital yang makin meningkat," kata Ganesha.