Ahad 27 Sep 2020 05:11 WIB

Pemerintah Dukung Program BBK Murah untuk Stimulus Daerah

Program BBK Murah yang ditawarkan berupa stimulus bagi calon investor.

Red: Nidia Zuraya
 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga dan sejumlah menteri bidang perekonomian lainnya, melepas ekspor produk pertanian di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/09).
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga dan sejumlah menteri bidang perekonomian lainnya, melepas ekspor produk pertanian di kawasan Bintan Industrial Estate (BIE), Lobam, Kepulauan Riau, Sabtu (26/09).

EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah mendukung adanya program BBK Murah di kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) yang dapat bermanfaat sebagai stimulus bagi pertumbuhan ekonomi daerah. "Kami mengharapkan BP Kawasan dan Pemerintah Daerah bersama-sama menyukseskan gerakan ini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu (26/9).

Airlangga saat menghadiri acara Peluncuran Program BBK Murah, di Lagoi Bay, Kabupaten Bintan, mengatakan BP Kawasan dan Pemda bisa memberikan dukungan berupa insentif pajak maupun utilitas layanan. Selain itu, juga memberikan pelayanan perizinan yang mudah dan tidak berbelit serta dukungan keamanan yang memberikan rasa nyaman bagi investor.

Baca Juga

"Pengembangan industri berbasis klaster melalui Super Hub di daerah-daerah tersebut akan mendorong pemerataan ekonomi antar daerah," kata Airlangga.

Saat ini, kawasan BBK merupakan bagian dari inisiatif pembangunan Super Hub yang menjadikannya sebagai sentra produksi, perdagangan, teknologi, dan keuangan di Indonesia. Program BBK Murah yang ditawarkan berupa stimulus bagi calon investor berupa sewa lahan gratis selama lima tahun pertama di lokasi Zona Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTZ) BBK.

Calon investor hanya perlu menanggung biaya listrik, pemeliharaan, dan biaya operasional lainnya dalam program yang diinisiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Daerah Kepulauan Riau ini. Program ini tentunya telah sejalan dengan keterjangkauan biaya produksi di Batam, seperti biaya listrik, gas, dan pelabuhan yang bersaing, UMP dan UMK yang kompetitif.

Selain itu, program itu juga memberikan kemudahan berupa harga sewa lahan dan Self Factory Building (SFB) yang tidak kalah bersaing dengan Pulau Jawa. Pengembangan kawasan ini diyakini bakal meningkatkan status sebagai hub logistik internasional serta mendukung pengembangan industri, perdagangan, maritim dan pariwisata yang terpadu.

Pasalnya, masing-masing pulau di wilayah ini memiliki ciri khas bisnis masing-masing, tetapi saling terintegrasi dan mendukung untuk meningkatkan daya saing.

Program ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi di wilayah BBK yang mengalami kontraksi 6,66 persen pada triwulan II-2020. Hingga kini tercatat 11 perusahaan yang bernegosiasi final dengan nilai investasi yang ditargetkan sekitar 550 juta dolar AS, dan tenaga kerja yang akan diserap mencapai sekitar 1.500 orang.

"Sektor produktif akan semakin didorong bangkit lagi, khususnya pariwisata, perdagangan, dan industri akan jadi pengungkit perekonomian yang saat ini terkontraksi," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Ketua Umum Kadin Pusat Rosan P Roeslani mengungkapkan bahwa pihaknya tetap semangat untuk melakukan terobosan dan jemput bola kepada para investor di luar negeri. Untuk itu, menurut dia, program "BBK Murah" bisa memfasilitasi pemilik modal yang berminat untuk berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja, terutama dalam masa pandemi Covid-19.

"Untuk Program BBK Murah tak hanya berupa sewa lahan gratis, tapi juga dari segi insentif. Hal itu akan meningkatkan iklim usaha menjadi lebih baik," kata Rosan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement