EKBIS.CO, JAKARTA -- Pasar saham domestik kembali bergerak di zona negatif pada awal perdagangan hari ini, Rabu (7/10). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,53 persen atau terkoreksi 26 poin ke level 4.972,69.
Pada perdagangan kemarin, IHSG mengalami penguatan didukung disahkannya RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang. Beleid tersebut dinilai meringankan beban perusahaan sehingga iklim usaha menjadi lebih baik.
Kendati demikian, Kepala Riset Samuel Sekuritas, Suria Dharma, melihat UU Cipta Kerja juga berpotensi menggoyahkan pasar modal. Sebabnya, UU tersebut direspons negatif dari kalangan pekerja dan buruh.
"Sehingga ada potensi demo di berbagai daerah. Jika berujung anarkis, maka akan menjadi sentimen negatif bagi pasar saham," kata Suria, Rabu (7/10).
Di sisi lain, Suria menilai, perkembangan Covid-19 masih membuat pelaku pasar cukup khawatir. Di dalam negeri, pertumbuhan kasus infeksi belum melandai. Pada Selasa kemarin bahkan tercatat 4.056 penambahan kasus harian baru atau naik 12 persen dari hari sebelumnya.
Sementara itu dari global, bursa AS semalam juga ditutup melemah. Menurut Suria, pelemahan Wall Street lantaran adanya keputusan dari Presiden Donald Trump untuk menghentikan negosiasi stimulus dengan pihak partai demokrat.
Negosiasi baru akan dilanjutkan setelah pemilu presiden selesai dilaksanakan pada bulan November mendatang. Padahal, sebelumnya The Fed sudah mengatakan bantuan stimulus fiskal akan membantu pemulihan ekonomi AS.
Suria memperkirakan IHSG cenderung rawan tertekan pada hari ini menyusul harapan stimulus AS yang tidak ada dan masih tingginya angka penyebaran Covid-19. Para pelaku pasar juga akan menanti data cadangan devisa Indonesia yang akan dirilis hari ini.