Sabtu 17 Oct 2020 09:05 WIB

Tegas, Negara Ini Tolak Arahan Amerika untuk Blokir Huawei

Negara Ini Tolak Arahan Amerika Blokir Huawei

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Tegas, Negara Ini Tolak Arahan Amerika untuk Blokir Huawei. (FOTO: Reuters/Philippe Wojazer)
Tegas, Negara Ini Tolak Arahan Amerika untuk Blokir Huawei. (FOTO: Reuters/Philippe Wojazer)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Amerika Serikat (AS) dan China telah berselisih di berbagai bidang, termasuk teknologi. Oleh karena itu, dalam beberapa waktu belakangan ini, AS terus menyoroti perusahaan teknologi raksasa asal China, Huawei.

Menurut pemerintahan AS, Huawei sekongkol dengan pemerintah China sehingga data-data konsumen AS berada dalam bahaya jika masuk ke ekosistem perusahaan itu. Karena itulah, AS telah melarang Huawei terlibat dalam pembangunan jaringan 5G-nya; bahkan turut melobi para sekutu untuk melakukan hal yang sama.

Meski begitu, tak semua negara setuju dengan ajakan AS untk memblokir Huawei; Korea Selatan salah satunya. "Pilihan peralatan dan teknologi berada di tangan operator telekomunikasi dan pemerintah Korea Selatan tak akan mengganggu keputusan mereka," ujar Diplomat Korea Selatan, dilansir dari Gizmochina, Jumat (16/10/2020).

Baca Juga: Amerika Serikat Tambah Tekanan ke Huawei, Kali Ini Incar Bisnis Cloud di Eropa

Baca Juga: Kisah Startup Esport: Induk Usaha EVOS Disuntik Modal Rp177 Miliar, Mau Buat Apa?

Asal tahu saja, pada Rabu (14/10/2020), AS menegaskan kembali rencana jaringan bersih usulan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo dengan alasan keamanan nasional guna menekan Korsel supaya berhenti memakai peralatan 5G Huawei dan perusahaan teknologi China lainnya.

Pejabat itu mengatakan, "permintaan AS untuk mengeluarkan perusahaan tertentu bukanlah bagian dari diskusi ekonomi strategis antara AS dan Korsel."

Sebelumnya, AS telah memasukkan Korea Telecom dan SK Telecom ke dalam daftar perusahaan yang tak menggunakan teknologi Huawei. AS pun meminta LG Uplus dan operator lain berhenti menggunakan peralatan Huawei sesegera mungkin.

Sementara itu, pada 28 Juli, Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyungwha menyatakan, "Korsel akan menjaga keterbukaan strategis sambil bekerja untuk menjaga keamanan di sektor teknologi."

Korsel bukan negara pertama yang tak ingin ikut campur dalam pemilihan peralatan telekomunikasi yang operator pilih. Pada awalnya, Inggris mengambil keputusan serupa. Namun, negara itu pada akhirnya tunduk pada tekanan AS dan melarang Huawei.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement