EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus memaksimalkan layann Rail Express untuk angkutan pangan. VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan terjadi peningkatan angkutan pangan yang dilayani KAI pada September 2020.
"Jumlah angkutan pangan pada September 2020 mencapai 788 ton, naik 22 persen dibanding Agustus yaitu 647 ton," kata Joni dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (29/10.
Dia mengatakan, hingga September 2020, KAI mengangkut 3.462 ton bahan pangan yang terdiri dari bahan pokok, biji-bijian, buah, hewani, makanan olahan, rempah-rempah, sayur, susu, dan telur. Joni menilai, masyarakat mulai mempercayakan Rail Express dari waktu ke waktu.
Joni memastikan, layann Rail Express untuk jasa angkutan retail station to station dan station to point memiliki harga terjangkau yang tersedia di 60 stasiun. Misalnya, kata dia, untuk rute Jakarta ke Bandung hanya Rp 600 erkilogram, Jakarta ke Surabaya cuma Rp 1.500 perkilogram, dan Jakarta ke Malang hanya Rp 1.700 perkilogram.
"Tarif minimal yang dikenakan kepada pelanggan adalah lima kilogram. Adapun untuk angkutan motor dihitung berdasarkan kapasitas CC," tutur Joni.
Selain bahan pangan, Joni mengatakan, Rail Express juga melayani hampir semua jenis angkutan retail lainnya. Beberapa diantaranya seperti paket, motor, produk UMKM, e-commerce, dan lainnya.
Secara keseluruhan, KAI mencatat Rail Express hingga September 2020 melayani 95 ribu ton barang. Jumlahnya juga terus naik dimana pada periode September 2020, KAI telah melayani 11.792 ton barang retail, naik delapan persen dibandingkan Agustus 2020 sebesar 10.875 ton.
“Diharapkan dengan hadirnya layanan Rail Express, akan dapat mendukung ketahanan pangan nasional dimana KAI menyediakan layanan distribusi logistik menggunakan kereta api yang murah, cepat, dan aman,” ungkap Joni.