EKBIS.CO, JAKARTA -- Industri perbankan syariah bisa bertahan di tengah pandemi dan mencatat pertumbuhan signifikan di atas rata-rata hingga kuartal III 2020. Rektor Perbanas Institute, Hermanto Siregar menyampaikan perbankan syariah memiliki performa baik karena bermain di sektor ritel.
"Yang paling banyak dibiayai oleh perbankan syariah itu segmen rumah tangga dengan porsi 39 persen, dan itu sektor yang punya efek berantai ke segala sektor," katanya dalam Webinar Virtual BI Institute, Selasa (3/11).
Menurutnya, perbankan syariah punya nature di sektor riil dan konsumsi. Sehingga bisnis di segmen ini masih akan terus tumbuh meski di masa pandemi. Hermanto mengatakan perlunya bank syariah memperkuat segmen ini untuk bisa berkembang berkelanjutan.
Ini karena potensi muslim di Indonesia sangat besar, mencapai 80 persen dari populasi. Sehingga literasi perlu terus digalakkan melalui langkah strategis pendidikan ekonomi syariah sedini mungkin. Ini karena sifatnya universal dan bernilai positif.
Ia optimistis ekonomi syariah akan semakin berkembang karena kesadaran gaya hidup halal makin meningkat. Selain itu, dukungan pemerintah cukup besar dan pendekatan teknologi digital telah diterapkan oleh industri.
Peneliti di BI Institute, Ferry Syarifuddin menambahkan sektor-sektor yang secara alami ada di sektor syariah pun merupakan penyangga ekonomi nasional. Seperti sektor pertanian, perdagangan, dan sektor riil lainnya merupakan segmen yang perlu didukung oleh keuangan syariah.
"Sektor seperti pertanian, dan pangan, ini masih tumbuh positif dibandingkan lainya yang kontraksi," katanya.
Sehingga perbankan syariah masih berpotensi terus tumbuh dengan mengandalkan pengembangan sektor riil. Produk dan akad syariah banyak yang cocok untuk segmen ini. Hanya perlu afirmasi dan pendekatan untuk peningkatan portofolio.