Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Sanksi Amerika Serikat (AS) telah memutus akses Huawei ke pasokan chip dari perusahaan mitra. Nah, ternyata, kini perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu kembali menemukan strategi baru untuk mengatasi masalah operasional tersebut.
Melansir GSM Arena, Selasa (3/11/2020), Huawei kini menyiapkan pabrik chipset mandiri--alih-alih mengandalkan pasokan TSMC. Pabrik itu akan beroperasi atas nama bisnis penelitian dan pengembangan dan mendapat dukugnan pemerintah lokal.
âPabrik itu awalnya hanya bisa memproduksi chipset 45nm, yang dirilis kembali pada 2007,â begitu bunyi laporan GSM Arena.
Baca Juga: Realme Narzo 20 Pro: Spesifikasi, Bocoran Harga, dan Ketersediaan di Indonesia
Baca Juga: Cermati Jadi Korban Pembobolan Data Pribadi 17 Situs, Amankan Akun dengan Cara Ini!
Asal tahu saja, awal tahun ini, CEO Bisnis Konsumen Huawei, Richard Yu mengungkapkan, perusahaan tak lagi bisa memproduksi chip sendiri. Artinya, pembuatan chip Huawei mesti mengalami pengulangan kembali (reset).
Lebih lanjut, laporan Financial Times menyebut, âproduksi chipset 28nm akan berlangsung pada akhir 2021. (Komponen) itu akan berguna untuk perangkat Internet of Things (IoT).â
Nah, pada 2022, Huawei akan memproduksi chip 20nm yang akan bermanfaat bagi bisnis infrastruktur jaringan 5G perusahaan.
Sementara untuk chip ponsel pintar, Huawei berpotensi tak akan memproduksinya selama beberapa tahun ke depan. Sebagai alternatif, kabarnya Qualcomm berpeluang memperoleh lisensi dari pemerintah AS guna memasok komponen teknologi ke Huawei.