Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Harga Bitcoin kembali melonjak ke level tertinggi, Rabu (18/11/2020) dini hari WIB. Apakah penyebab di balik peningkatan harga itu?
Melansir Reuters, kapitalisasi pasar Bitcoin meningkat ke harga 17.868 dolar AS (sekitar Rp250,8 juta)--level tertinggi setelah 20 Desember 2017. Per Rabu pukul 7.17 WIB, harganya turun menjadi sekitar Rp248,2 juta.
Asal tahu saja, tahun ini, Bitcoin meroket 150% dan 360% dari titik terendah pada Maret 2020. "(Lonjakan harga) itu terjadi karena kombinasi struktur pasar dan fundamental yang kuat. Kini, Botcoin bisa mencapai kapitalisasi tertinggi dalam beberapa hari," ujar Kepala Perdagangan di NEM, Nicholas Pelecanos.
Baca Juga: Resmi! Telkomsel Kucurkan Rp2,1 T Buat Perusahaan Besutan Nadiem Makarim
Baca Juga: Lawan Sanksi Amerika, Huawei Resmi Jual Unit Bisnis Ponsel Pintar
Lebih lanjut, hal itu juga teradi sebagai perlindungan terhadap inflasi dan ekspektasi penerimaan arus utama yang memikat permintaan institusional dan ritel.
Pelecanos menambahkan, "(ini) merupakan antisipasi terhadap nilai inflasi yang telah berdampak pada Wall Street sejak kampanye pencetakan uang besar yang The Fed lakukan awal tahun ini."
Di sisi lain, Analis Teknis Citi Tom Fitzpatrick menyebut, harga Bitcoin berpotensi menyentuh angka 318 ribu dolar AS (sekitar Rp4,5 miliar).
Selain Bitcoin, Ethereum dan XRP juga meningkat masing-masing 4,2% dan 4,5% pada waktu yang sama. Per pukul 7.26 WIB, 1 ETH bernilai Rp6,9 juta.