EKBIS.CO, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Hery Gunardi menghadap Wakil Presiden Ma'ruf Amin Senin (23/11). Keduanya melaporkan kepada Wapres kelanjutan penggabungkan (merger) tiga bank syariah dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yaitu Bank BRI Syariah, Bank BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri.
"Jadi dibahas mengenai seperti apa pengembangan bank merger dari tiga bank yang akan dimerger yang insya Allah pada bulan Februari (2021) yang akan datang itu diperkirakan sudah mulai beroperasi," ungkap Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangan persnya, Senin (23/11).
Masduki menyebut, satu fokus yang dibicarakan yakni orientasi agar bank hasil merger tersebut bisa menjadi bank besar yang akan bermain di tingkat korporat. Hal ini sesuai tujuan awal dari penggabungan bank syariah tersebut.
"Strateginya kan antara lain bagaimana bank itu nanti bisa bergerak ke luar negeri, terutama di Timur Tengah, sehingga dengan demikian, bisa membawa dana-dana besar, yang berupa dana-dana yang cocok dengan agama Islam, syariah," ujarnya.
Artinya, lanjut Masduki, diharapkan para korporat baik nasional maupun internasional yang selama ini banyak berorientasi pada pembiayaan konvensional melalui bank konvensional bisa juga memanfaatkan bank syariah. Namun demikian, Wapres berharap bank syariah yang telah besar nanti, juga diharapkan tetap bermain di level usaha mikro.
"Kalau bank syariah yang sudah besar ini, dengan modal 220-an triliun sudah bermain di korporat, bukan berarti dia tidak bermain di yang kecil juga. Jadi tetap bermain di mikro juga, bahkan Wapres meminta supaya bank wakaf mikro juga dibesarkan," kata Masduki.
Karena itu, salah satu yang dibahas dalam pertemuan ini, menurut Masduki, adalah mengenai Bank Syariah Mandiri yang telah mengoperasikan satu bentuk bank wakaf mikro. Wapres kata Masduki, berharap Menteri BUMN mencari bisnis model yang tepat untuk bank wakaf mikro. Apalagi, bank wakaf mikro ini banyak dibutuhkan oleh umat di bawah.
"Bagaimana agar bank wakaf mikro itu bisa dibesarkan. Maka tadi juga ditindaklanjuti lagi pembahasannya agar nanti bank merger dari tiga bank syariah itu supaya mencari bisnis modelnya seperti apa agar bank wakaf mikro kata bisa menggelinding dan membesar," kata Masduki.
Untuk itu juga, Menteri BUMN telah memerintahkan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri untuk membentuk tim yang terdiri dari empat atau lima orang guna mencari dan menjajaki model bisnis yang terbaik. Sebagai langkah pertama, Dirut Bank Syariah Mandiri bersama tim akan berkunjung ke pesantren-pesantren yang memiliki bank wakaf mikro.
Saat ini jumlah bank wakaf mikro itu yang sudah ada sekitar 51 di di berbagai tempat, khususnya berada di pesantren-pesantren. Salah satu gagasannya, lanjut Masduki, diharapkan ada dana APBN yang dapat digunakan untuk mengembangkan bank wakaf mikro.
"Tapi tentu saja dengan prinsip kehati-hatian, manajemennya harus ditinjau seperti apa, lalu pesantren seperti apa nanti yang akan dikembangkan bank wakaf mikro(nya). Itu saya kira harus dilakukan studi-studi untuk kesiapannya supaya betul-betul berkembang, supaya tidak menjadi dana yang begitu diserahkan ke sebuah pesantren lantas hilang," katanya.