Ahad 13 Dec 2020 06:29 WIB

UEA Mulai Promosikan Pariwisata Musim Dingin di Gurun

Pemerintah UEA juga menekankan tentang pentingnya menemukan sumber dana baru.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Friska Yolandha
Wisata di Gurun. Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) telah memulai promosi untuk mendorong pariwisata lokal dan mempromosikan wisata musim dingin di gurun pasir.
Foto: Huffingtonpost
Wisata di Gurun. Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) telah memulai promosi untuk mendorong pariwisata lokal dan mempromosikan wisata musim dingin di gurun pasir.

EKBIS.CO,  ABU DHABI -- Pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) telah memulai promosi untuk mendorong pariwisata lokal dan mempromosikan wisata musim dingin di gurun pasir. Langkah ini bertujuan untuk memulihkan diri dari dampak pandemi virus corona.

"Program Musim Dingin Terindah di Dunia adalah bagian dari upaya untuk menggandakan kontribusi pariwisata domestik sebesar 41 miliar dirham atau sekitar lebih dari Rp 150 triliun bagi perekonomian," kata Wakil Presiden dan Perdana Menter UEAi Syekh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum dalam akun Twitternya dilansir dari Alarabiya, Sabtu (12/12).

Baca Juga

UEA, yang bergantung pada energi dan pariwisata, banyak terpukul secara ekonomi tahun ini karena virus corona dan harga minyak yang rendah. Pemerintah juga menekankan tentang pentingnya menemukan sumber dana baru. Potensi dampak vaksin Covid-19 dari China dapat memungkinkan terbukanya kembali ekonomi negara Teluk.

Output ekonomi negara kaya minyak itu akan menyusut 6,6 persen tahun ini, menurut Dana Moneter Internasional. Sementara kekurangan anggaran terlihat melebar ke level tertinggi yang pernah ada.

UEA juga meluncurkan identitas pariwisata terpadu di tujuh emiratnya, dan strategi pemerintah untuk mempromosikan pariwisata domestik. Uni Emirat Arab juga menjadi negara pertama yang memberikan penilaian terhadap vaksin virus corona yang diproduksi China National Pharmaceutical Group atau Sinopharm.

Vaksin yang telah terdaftar secara resmi ini dinilai 86 persen efektif dalam uji coba fase ketiga. Melansir BBC, analisis menunjukkan tidak ada masalah keamanan yang serius pada vaksin ini. Menurut pengumuman terkait efektivitas vaksin, analisis menemukan bahwa vaksin mampu menghasilkan antibodi yang menyerang virus pada 99 persen orang yang memakainya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement