Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Seorang peretas, yang pada Senin (14/12) mencuri US$8,3 juta atau sekitar Rp117 miliar dari dompet pribadi CEO Nexus Mutual Hugh Karp, telah mengirimkan permintaan tebusan sebesar US$2,66 juta atau sekitar Rp37,5 miliar dalam bentuk Ether (ETH) yang tertanam dalam data masukan dari transaksi Ethereum.
Dalam pesan 16 Desember, penyerang menyapa Karp secara langsung, dan sepertinya menyarankan bahwa mereka akan berhenti menjual NXM yang dicuri sampai harga pulih atau Karp mengirim 4.500 ETH.
"Halo Hugh. Saya tidak akan menjual wNXM lagi sampai wNXM mendapatkan kembali nilainya atau Anda mengirimkan saya 4.5k ETH. Jika Anda membutuhkan negosiasi dengan saya, kirim pesan ke alamat eth saya. Berikut adalah alamat Anda. Kamu kaya, Hugh," kata peretas dikutip dari Cointelegraph, Kamis (17/12/2020).
Baca Juga: Pertama Kalinya dalam Sejarah, Bitcoin Tembus Rp282 Juta
Tidak jelas apakah peretas menawarkan untuk mengembalikan sisa NXM yang dicuri dalam skenario terakhir, meskipun ini kemungkinan akan menjadi syarat prasyarat untuk Karp jika dia memutuskan untuk mengirim uang tebusan.
Setiap negosiasi diminta untuk diarahkan melalui alamat Ethereum penyerang, dan pesan diakhiri dengan mencantumkan tiga alamat dompet yang diklaim sebagai milik Karp, bersama dengan pernyataan bahwa dia "kaya".
Seperti yang dilaporkan Cointelegraph, peretas tersebut diduga berhasil menginstal versi Metamask yang disusupi yang menipu Karp agar menandatangani transaksi yang mentransfer semua 370.000 NXM miliknya ke dompet penyerang.
Dalam sebuah tweet, Karp melengkapi penyerang pada beberapa "barang tingkat berikutnya," sambil mencatat bahwa akan sulit untuk menguangkan begitu banyak NXM, dan menawarkan hadiah US$300.000 jika token dikembalikan secara penuh.
Namun, tidak terpengaruh, penyerang dilaporkan telah mencuci NXM yang dicuri senilai US$2,7 juta, dan sekarang menuntut jumlah yang sama untuk tidak menjual sisanya.