EKBIS.CO, JAKARTA -- PLN menyiagakan 40 ribu personel kelistrikan, termasuk Pasukan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Personel tersebut tersebar dalam 2.327 posko siaga 24 jam di seluruh Indonesia demi mendukung keandalan pasokan listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021.
"Meskipun di tengah pandemi Covid-19, kami komitmen terus siaga menjaga pasokan listrik, khususnya untuk perayaan Natal dan Tahun Baru 2021. Kami pastikan pasokan listrik cukup," ujar Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura & Bali PLN, Haryanto WS, dalam siaran persnya, Kamis (24/12).
Menurut Haryanto, saat ini sistem kelistrikan Jawa, Madura, dan Bali memiliki daya mampu mencapai 37 ribu Megawatt (MW) dengan prediksi beban puncak pada malam Natal sebesar 21 ribu MW sehingga tersedia cadangan daya sebesar 16 ribu MW. Sementara, pada malam pergantian tahun prediksi beban puncak sebesar 19 ribu MW sehingga tersedia cadangan sebesar 18 ribu MW.
Selain itu, untuk sistem Sumatra memiliki daya mampu mencapai 7.134 MW dengan beban puncak sebesar 5.652 MW. Untuk kelistrikan Kalimantan, sistem interkoneksi (Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara) memiliki daya mampu mencapai 2.084 MW dengan beban puncak sebesar 1.149 MW. Sementara sistem khatulistiwa (Kalimantan Barat) memiliki daya mampu mencapai 510 MW dengan beban puncak sebesar 315 MW.
Sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan memiliki daya mampu mencapai 1.945 MW dengan beban puncak sebesar 1.254 MW. Sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo memiliki daya mampu mencapai 510 MW dengan beban puncak sebesar 394 MW.
Kelistrikan Maluku dan Maluku Utara memiliki daya mampu mencapai 364 MW dengan beban puncak sebesar 199 MW. Kelistrikan Papua dan Papua Barat memiliki daya mampu mencapai 479 MW dengan beban puncak sebesar 235 MW. Kelistrikan NTB memiliki daya mampu mencapai 560 MW dengan beban puncak sebesar 344 MW. Kelistrikan NTT memiliki daya mampu mencapai 325 MW dengan beban puncak sebesar 213 MW.
"PLN menetapkan masa siaga perayaan Nataru kali ini dimulai pada 24 Desember 2020 hingga 2 Januari 2021 dengan berbagai persiapan antara lain meniadakan pemeliharaan dan pekerjaan konstruksi, menerbitkan SOP, mensiagakan piket di pembangkitan, transmisi, dan distribusi serta melaporkan kondisi kelistrikan secara berkala," jelas Haryanto.
Selain itu, lanjut Haryanto, PLN juga menyiagakan kendaraan sebanyak 4.848 unit serta menyiapkan 2.660 unit genset, Unit Gardu Bergerak (UGB), dan Uninterruptible Power Supply (UPS) sebagai cadangan suplai pasokan listrik saat terjadi gangguan.
"UGB dan UPS kami prioritaskan untuk fasilitas umum, khususnya rumah ibadah untuk perayaan Natal. PLN mengimbau masyarakat untuk mengetahui terkait informasi dan pengaduan dapat menghubungi secara langsung melalui Contact Center 123, Aplikasi New PLN Mobile, atau sosial media PLN," pungkas Haryanto.