Sebagai informasi, Kementerian BUMN telah menyiapkan konsorsium MIND ID, terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara. MIND ID akan berkolaborasi dengan LG.
Menteri BUMN Erick Thohir pun memastikan investasi ini berjalan dari sisi produksi dan juga memiliki pasar di dalam dan luar negeri. “Investasi LG akan bermitra dengan konsorsium baterai BUMN di seluruh rantai pasok produksi. Pada pelaksanaannya akan ditindaklanjuti dengan studi bersama (joint study) untuk mengukur secara detail kerja sama yang akan dilakukan kedua pihak dari sektor hulu sampai hilirnya,” jelas Bahlil.
Sebagian proyek nantinya akan berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah yang sudah ditinjau oleh Presiden Jokowi pada akhir Juni lalu. Kawasan industri seluas 4.300 ha ini merupakan percontohan kerja sama pemerintah dan BUMN dalam menyediakan lahan yang kompetitif dari sisi harga, konektivitas, dan tenaga kerja.
Rencananya, sebagian baterai yang dihasilkan dari proyek ini akan disuplai ke pabrik mobil listrik pertama di Indonesia yang sudah lebih dahulu ada dan dalam waktu dekat. Kemudian akan segera memulai tahap produksi.
Bahlil menegaskan, pengembangan industri baterai listrik terintegrasi merupakan langkah konkret yang sesuai target Presiden Jokowi guna mendorong transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju 2045. Hilirisasi pertambangan merupakan salah satu wujud transformasi tersebut.