EKBIS.CO, DETROIT – Produsen mobil asal Amerika Serikat (AS) Ford Motor Co. kehilangan 1,28 miliar dolar AS atau sekitar Rp 17,92 triliun (kurs Rp 14.000 per dolar AS) sepanjang tahun lalu karena harus melakukan restrukturisasi besar-besaran akibat pandemi Covid-19.
Tapi, Ford mengatakan, perusahaan menghasilkan arus kas yang kuat dan akan menggunakan semua kendaraan listrik. Perusahaan akan menghabiskan setidaknya 22 miliar dolar AS untuk mengembangkan kendaraan listrik dari 2016 hingga 2025, naik hampir dua kali lipat dibandingkan yang diumumkan sebelumnya.
Mengecualikan produksi barang satu-kali, Ford menghasilkan 41 sen per saham untuk tahun lalu. Jumlah tersebut mengalahkan perkiraan Wall Street yang memproyeksikan titik impas.
Sementara itu, pendapatan Ford pada tahun lalu adalah 127,1 miliar dolar AS, turun 18 persen dibandingkan 2019. Analais memperkirakan pendapatan 128,2 miliar untuk tahun tersebut.
Seperti dilansir di AP News, Kamis (4/2), Ford juga kehilangan 2,8 miliar dolar AS pada kuartal keempat. Mengecualikan item satu kali pakai, perusahaan menghasilkan 34 sen per saham, mengalahkan ekspektasi Wall Street yang merugi 7 sen per saham.
Sebelum pajak, perusahaan menghasilkan 1,7 miliar dolar AS pada 2020. Tapi, nilai itu turun dengan biaya restrukturisasi di Eropa, Amerika Selatan (AS) dan tempat lain. Kebijakan pemerintah untuk menarik 610 juta dolar AS terhadap 2,7 juta kendaraan yang memiliki inflator kantung udara Takata berbahaya juga menjadi kontributor penurunan pendapatan perusahaan. Begitupun dengan biaya akuntansi satu kali sebesar 1,2 miliar dolar AS untuk penurunan nilai dana pensiun.