Selasa 02 Mar 2021 11:03 WIB

Emas Antam Stagnan, Selisih Harga Buyback Semakin Jauh 

Secara umum, pergerakan harga emas Antam masih melanjutkan tren penurunan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolandha
Pedagang menata emas antam di Jakarta, Rabu (17/2). Selasa (2/3) ini, harga emas di pasar dalam negeri dijual di level Rp 923 ribu per gram.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Pedagang menata emas antam di Jakarta, Rabu (17/2). Selasa (2/3) ini, harga emas di pasar dalam negeri dijual di level Rp 923 ribu per gram.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Harga emas produksi Antam tidak bergerak pada hari ini. Selasa (2/3) ini, harga emas di pasar dalam negeri dijual di level Rp 923 ribu per gram. Sementara harga perak justru turun tipis, Rp 100, ke angka Rp 13.000 per gram. 

Harga emas Antam cukup dinamis dalam sepekan terakhir. Pada Sabtu (27/2) lalu, harganya sempat jatuh ke Rp 917 ribu per gram. Angka ini sekaligus yang terendah dalam enam bulan terakhir. Sebagai gambaran, harga emas di pasar dalam negeri dalam sepekan belakangan sudah setara dengan harga pada Juni-Juli 2020 lalu. 

Baca Juga

Secara umum, pergerakan harga emas Antam masih melanjutkan tren penurunan. Rekor harga emas Antam tertinggi tercapai pada 7 Agustus 2020 dengan Rp 1,065 juta per gram. 

Kenaikan harga emas Antam hari ini sejalan dengan kondisi pasar dunia. Dikutip Reuters, harga emas dunia sedikit terkoreksi karena penguatan kurs dolar AS. Spot emas diperdagangkan di level 1.723,3 dolar AS per troi ons, sedangkan emas berjangka di level 1.723 dolar AS per troi ons. 

Angka ini masih jauh di bawah angka psikologis 1.900 dolar AS per troi ons untuk membawa kembali harga emas domestik ke kisaran Rp 1 juta per gram. Harga emas di Indonesia memang banyak dipengaruhi pergerakan harga emas dunia, yang juga mudah terpengaruh sentimen ekonomi.  

Baca juga : Ini Syarat Dapat Gratis PPN Rumah dari Pemerintah

Harga emas sendiri telah melonjak 23 persen hanya dalam tahun 2020 saja, sebagai akibat ramainya minat investor menjadikan emas sebagai aset lindung nilai. Namun tahun 2021 ini, kondisinya bisa berbeda. Peningkatan yang terjadi tahun lalu tidak bisa dijadikan patokan mentah untuk tahun ini. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement