EKBIS.CO, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana Rp 10 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) tambahan atau Greenshoe Option dengan total penawaran masuk sebesar Rp 20,18 triliun. Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Rabu (3/3), mengatakan lelang SUN tambahan itu masih di bawah target maksimal Rp 28 triliun.
Untuk seri FR0086, jumlah dimenangkan mencapai Rp 0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,65961 persen. Penawaran masuk untuk seri dengan tenor 5 tahun ini mencapai Rp 4,3 triliun.
Untuk seri FR0087, jumlah dimenangkan mencapai Rp 0,72 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,54977 persen. Penawaran masuk untuk seri dengan tenor 10 tahun ini mencapai Rp 4,38 triliun.
Untuk seri FR0088, jumlah dimenangkan mencapai Rp 4,56 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,37548 persen. Penawaran masuk untuk seri dengan tenor 15 tahun ini mencapai Rp 4,56 triliun.
Untuk seri FR0083, jumlah dimenangkan mencapai Rp0,57 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,22994 persen. Penawaran masuk untuk seri dengan tenor 19 tahun ini mencapai Rp 3,49 triliun. Terakhir, untuk seri FR0089, jumlah dimenangkan mencapai Rp 3,43 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,89681 persen. Penawaran masuk untuk seri dengan tenor 30 tahun ini mencapai Rp 3,43 triliun.
Dengan adanya lelang tersebut, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari SUN selama Januari-Maret 2021 mencapai Rp 171,95 triliun. Lelang tambahan SUN itu dilakukan pemerintah di luar jadwal rutin, karena rendahnya penawaran yang masuk dari lelang SUN pada Selasa (2/3) yaitu hanya sebesar Rp 49,73 triliun.
Dari lelang tujuh seri SUN tersebut, pemerintah menyerap dana Rp 17 triliun. Realisasi lelang ini jauh di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp 30 triliun.