"Sebagai tindaklanjut dari sinergitas kegiatan dalam rangka implementasi SRG, Kementerian Perdagangan melalui BAPPEBTI mendorong implementasi SRG ikan pada pengembangan di 3 WPP yakni 711, 715, 718 dan Maluku Lumbung Ikan Nasional (M-LIN) untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Artati.
Dari sisi kelembagaan pelaksanaan SRG, Direktur Logistik Ditjen PDSPKP, Innes Rahmania menyampaikan Kemendag dan KKP telah menyiapkan kelembagaannya diantaranya pengelola gudang (PG) SRG ikan yang terdiri dari PT Perikanan Nusantara (Perinus), Perum Perikanan Indonesia (Perindo), dan Koperasi Perikanan. Kemudian gudang SRG, terdiri atas 11 gudang beku PT. Perikanan Nusantara yang berlokasi di Bacan, Sorong, Ambon, Gorontalo, Benoa, Sidoarjo, Timika, Muara Baru, Talaud, Makassar dan Bitung.
"Selanjutnya 6 gudang beku Perum Perikanan Indonesia yang berlokasi di Brondong (2 gudang), Pati, Mayangan, Natuna dan Sangihe, 1 gudang beku yang dikelola Koperasi Perikanan Berkah Samudera di PPS Kendari," lanjut Innes.
Adapun Direktorat Jenderal PDSPKP KKP berperan sebagai Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) Manajemen Mutu dan LPK Inspeksi Gudang SRG, Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BP3KP), Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) sebagai LPK uji mutu dan PT. Perinus dan Perum Perindo sebagai LPK uji mutu mandiri.
"Ada juga lembaga keuangan baik yang perbankan maupun non perbankan serta asuransi," ucap Innes.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono memastikan tiga program terobosan KKP dibawah komandonya dalam 3 tahun ke depan, dalam rangka peningkatan penerimaan negara bukan pajak perikanan tangkap antara lain untuk kesejahteraan nelayan, menggerakkan perikanan budidaya untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan membangun perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.