EKBIS.CO, JAKARTA -- Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mengupayakan kepada pemerintah agar pekerja industri penerbangan dapat prioritas vaksin Covid-19. Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja mengatakan dalam waktu dekat pelaku atau pekerja di industri penerbangan akan segera divaksin.
"Permohonan untuk seluruh karyawan kita divaksin agar bisa bekerja tanpa menjadi media penularan tambahan. Permintaan kita Insya Allah, April 2021 dilakukan diutamakan bagi pekerja di lapangan," kata Denon dalam konferensi video Rakernas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) 2021, Kamis (18/3).
Denon mengatakan pada 2021 diharapkan menjadi tahun optimisme bagi industri penerbangan. Dia menilai, optimisme tersebut perlu diikuti dengan langkah konkret antara industri oenerbangan dan pemerintah.
Dalam merespons kebagkitan industri penerbangan sekaligus pariwsata, Denon mengatakan terdapat beberapa hal yang dilakukan, salah satu yang utama yakni vaksinasi. Untuk itu dia mengharapkan, tim kerja di transportasi udara diharapkan bisa mendapatkan vaksin.
"Insya Allah surat kami akan direspons sehingga April ini bisa divaksin. Harapannya bisa terselenggara dan dapat mendukung pariwisata serta ekonomi nasional," jelas Denon.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan akan terus mengupayakan prioritas vaksinasi untuk sektor pariwisata termasuk penerbangan. "Vaksin kita gas. Jakarta belum semua, Bali dan Yogyakarta sudah. Jakarta untuk pariwisata saya akan dorong, sudah ada titik terangnya," kata Sandiaga.
Baca juga : Pakar: Jangan Tunda Divaksin
Sandiaga menambahkan, vaksinasi untuk sektor pariwisata dan penerbangan di Jabodetabek juga akan menjadi prioritas. Sebab, Sandiaga menilai hotel dan restoran juga turut bersinggungan dengan publik.
Begitu juga dengan pelaku atau pekerja di sektor penerbangan yang juga bersinggungan dengan publik. "Dari INACA sebagian sudah, Air Asia belum. tapi emang pilot dan kru kabin diutamakan dahulu karena pemberian vaksin diprioritaskan berbasis risiko," jelas Sandiaga.