IATRI akan menjalankan fungsi bridging (menjembatani), connecting (menghubungkan) dan accelerating (memacu) antara bidang penelitian dengan operasional di lapangan. Hal ini dilakukan dengan tiga program yakni:
- Innovate, untuk menemukan apa inisiatif yang bisa dikembangkan di sektor pariwisata dan pendukung
- Develop, untuk mengimplementasikan inisiatif-inisiatif dari konsep ke ekosistem pariwisata dan pendukung
- Commercialize, untuk memperluas skala penerapan inisiatif ke pasar
Sementara itu, IATLI akan membangun kompetensi serta kapabilitas SDM melalui pembentukan 4 sekolah, yaitu:
- Aviation School
- Hospitality School
- Airport Personnel Operation School
- Tourism Business School
Muhammad Awaluddin menuturkan seluruh kegiatan IATRI dan IATLI ini akan terintegrasi serta saling mendukung dengan juga menerapkan konsep pentahelic. “Melalui pentahelic, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas program dengan melibatkan 5 sektor yakni Pelaku Usaha, Komunitas, Pemerintah, Media, dan Akademis. IATRI dan IATLI juga akan menerapkan kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai sektor industri untuk efisiensi dan efektivitas program dengan berlandaskan student based, program based, research based dan sponsorship based,” papar Muhammad Awaluddin.
Adapun AP II telah memiliki infrastruktur dan fasilitas memadai untuk menjalankan IATRI yaitu gedung Airport Learning Center yang berlokasi di kawasan Bandara Soekarno-Hatta dengan fasilitas berupa 10 ruang kelas dengan teknologi modern, auditorium, amphitheater, e-libray, ruang simulasi, VIP lounge dan dining hall.