EKBIS.CO, BERLIN - - Otoritas museum Berlin, Jerman, bergerak maju dengan rencana untuk mengembalikan artefak Nigeria yang dikenal sebagai 'Benin Bronces' (Perunggu Benin), Selasa (29/6). Mereka bertujuan untuk melakukan serah terima substansial tahun depan.
Otoritas yang mengawasi banyak museum Berlin, Yayasan Warisan Budaya Prusia, mengatakan dewannya memberi izin resmi kepada presiden yayasan, Hermann Parzinger, untuk melakukan negosiasi pengembalian barang-barang yang ada dalam koleksinya. Ketetapan itu mengikuti keputusan yang lebih luas pada akhir April untuk museum Jerman agar mengerjakan rencana restitusi dengan museum dan pihak berwenang di Nigeria.
Dewan Yayasan Warisan Budaya Prusia mengatakan bahwa tujuannya seharusnya adalah pengembalian yang substansial pada 2022. Parzinger mengatakan bahwa museum Berlin juga ingin berdiskusi dengan Nigeria agar mereka juga masih bisa menunjukkan Perunggu Benin di Jerman, termasuk di Forum Humboldt Berlin, sebuah kompleks yang baru dibangun yang akan menampung banyak koleksi luar negeri.
Ekspedisi kolonial Inggris menjarah sejumlah besar harta dari istana kerajaan Kerajaan Benin pada 1897, termasuk banyak relief dan patung. Sementara ratusan artefak berakhir di British Museum, ratusan juga dijual ke pihak lain seperti Museum Etnologi di Berlin. Museum ini memiliki salah satu koleksi benda bersejarah terbesar di dunia dari Kerajaan Benin, diperkirakan mencakup sekitar 530 item, termasuk 440 perunggu.
British Museum mengatakan saat ini tidak memiliki rencana untuk mengembalikan sebagian dari koleksinya. Dwina Agustin /ap
https://apnews.com/article/benin-berlin-africa-europe-lifestyle-4e02d2bf6e946e57f6f982588a018fb1