EKBIS.CO, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp 84,8 triliun selama periode Januari hingga Juni 2021. BRI mampu menyalurkan KUR kepada 3 juta pelaku UMKM dengan non performing loan (NPL) sebesar 0,01 persen.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan perseroan berupaya menjaga tingkat kredit bermasalah atau NPL di level rendah. "Pencapaian ini setara dengan 50 persen dari breakdown KUR yang diberikan oleh Pemerintah kepada BRI sebesar Rp 170 triliun pada 2021," ujarnya dalam keterangan tulis seperti dikutip Sabtu (17/7).
Berdasarkan hasil riset BRI sebesar 72 persen pelaku UMKM penerima BPUM membutuhkan modal kerja tambahan untuk mempercepat pemulihan dan mengembangkan usahanya. Hal ini merupakan salah satu sumber permintaan atas KUR BRI sehingga penyalurannya tetap sesuai dengan target.
Aestika mengakui adanya PPKM darurat yang tengah diberlakukan tentu berpengaruh kepada aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat sehingga akan berpotensi memberikan dampak terhadap permintaan kredit secara umum.
"Namun di tengah kondisi yang menantang, BRI optimistis mampu memenuhi target penyaluran KUR pada 2021 sebesar Rp 170 triliun,” ucapnya.