EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi televisi menyatakan siap menggelar siaran televisi terestrial digital yang secara bertahap akan dimulai tahun ini. "Dari 10 anggota, kami telah siap bersiaran digital, terutama di daerah yang analog switch off tahap pertama, 17 Agustus nanti," kata Ketua Asosiasi Televisi Swasta Indonesia Syafril Nasution, dalam webinar tentang siaran televisi digital, Kamis (5/8).
Kesiapan untuk bersiaran digital juga dinyatakan Asosiasi Televisi Lokal Indonesia. Namun, mereka menitikberatkan bagaimana implementasi siaran digital nanti terutama di daerah yang jauh dari pusat kota.
"Kami sangat siap pindah ke digital," kata Ketua Asosiasi Televisi Lokal Indonesia, Bambang Santoso.
Kesiapan siaran digital di daerah, menurut Santoso, bukan lagi terletak pada kemampuan stasiun televisi, melainkan apakah masyarakat sudah siap untuk menerima siaran televisi terestrial digital. Berdasarkan hasil survei mereka ke lapangan, penerimaan siaran televisi terestrial digital di masyarakat belum merata, baik dari segi kepemilikan pesawat televisi yang bisa menangkap siaran digital maupun set top box.
Asosiasi, menurut Santoso, perlu lebih sering mengajak masyarakat dan komponen lainnya yang terlibat untuk pindah ke siaran televisi terestrial digital. Selain soal kesiapan masyarakat, menurut Santoso, yang perlu diperhatikan dalam siaran televisi digital adalah konten.
Siaran televisi di daerah yang termasuk ASO tahap I, menurut Syafril, kini berlangsung siaran simulcast atau siaran televisi analog dan digital secara bersamaan. Mereka berharap Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) secepatnya menyalurkan perangkat set top box agar ketika siaran analog berhenti di wilayah tersebut setelah 17 Agustus nanti, masyarakat tetap bisa menikmati siaran televisi.
Set top box subsidi akan dibagikan kepada keluarga miskin berdasarkan data Kementerian Sosial (Kemensos). Perangkat tersebut berasal dari komitmen penyelenggara multipleksing di wilayah siaran dan pemerintah jika set top box belum mencukupi.