Rabu 25 Aug 2021 10:36 WIB

Kemenkeu: Investasi dan Ekspor Perkuat Pemulihan Ekonomi

Investasi telah menjadi fokus pemerintah sejak tahun lalu.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Alat berat beroperasi di area pembangunan proyek Makassar New Port tahap kedua di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/8). Investasi telah menjadi fokus pemerintah sejak tahun lalu.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Alat berat beroperasi di area pembangunan proyek Makassar New Port tahap kedua di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (16/8). Investasi telah menjadi fokus pemerintah sejak tahun lalu.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai investasi dan ekspor kembali menjadi penopang pemulihan ekonomi pada tahun ini dan selanjutnya. Selain itu, reformasi struktural diharapkan meningkatkan daya saing.

Kepala BKF Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan pada semester I 2021 komponen belanja pemerintah tidak lagi menjadi satu-satunya penopang pertumbuhan ekonomi, sebagaimana yang terjadi pada 2020. Sebab sejak awal 2021, bersama dengan ekspor, pertumbuhan positif komponen investasi ikut berperan secara signifikan dalam menopang pertumbuhan ekonomi.

“Kalau dilihat 2020 hanya konsumsi pemerintah tumbuh positif, konsumsi rumah tangga, investasi, ekspor, impor semuanya overall negatif pada 2020. Namun saat masuk 2021, pada kuartal I 2021, investasi sudah mendekati penguatan signifikan, ekspor sudah tumbuh positif. Artinya semua komponen sudah mulai menguat tumbuh signifikan, dan ini makin nyata pada kuartal II 2021 semua komponen tumbuh kuat,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Rabu (25/8).

Sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, Febrio menyebut reformasi struktural diharapkan meningkatkan daya saing yang akan terlihat dalam tambahan investasi dalam perekonomian dan daya saing kita secara global. "Sehingga pertumbuhan ekspor harusnya bisa kita dorong lebih kuat lagi dari agenda reformasi struktural tersebut," kata dia.

Dia melanjutkan, peluncuran OSS berbasis risiko oleh Kementerian Investasi belum lama ini diharapkan dapat mempermudah proses bisnis penciptaan lapangan kerja dan peningkatan ease of doing business (EoDB), sehingga investasi dan lapangan kerja dapat terus terkerek naik.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7,07 persen pada kuartal II 2021 membawa kabar gembira di tengah perjuangan bangsa melawan dampak pandemi. Investasi telah menjadi fokus pemerintah sejak tahun lalu sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi pasca diterbitkannya undang-undang (UU) Cipta Kerja, yang mulai diimplementasikan tahun ini. 

Adapun bentuk implementasi ini antara lain melalui sistem online single submission (OSS) berbasis risiko, sebagai strategi meningkatkan iklim kemudahan berusaha guna mengerek daya saing investasi nasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement