EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (16/9). IHSG terkoreksi tipis 0,2 poin menjadi 6.109, 94. Sementara indeks LQ45 turun lebih dalam sebesar 0,40 persen.
Penurunan IHSG didominasi oleh sektor teknologi, kesehatan, konsumer siklikal, konsumer non siklikal serta industrial yang bergerak negatif pada hari ini. Investor asing membukukan pembelian bersih sebesar Rp 355 miliar.
Pelemahan IHSG ini sejalan dengan pergerakan pasar saham Asia. Indeks Nikkei 225 melemah 0,62 persen, indeks Hang Seng jatuh 1,46 persen dan indeks Shanghai Composite turun 1,34 persen.
"Pergerakan pasar saham Asia didominasi penurunan dimana pelaku pasar merespons rilis data Jepang dan Australia yang lebih buruk dari perkiraan," kata Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, Kamis (16/9).
Jepang mencatatkan defisit neraca perdagangan sebesar 635 miliar yen. Menurut Nico, perlambatan dari sisi ekspor memberikan tekanan pada defisit neraca perdagangan tersebut.
Dari dalam negeri, pergerakan IHSG kian terbatas menjelang akhir pekan. Sentimen positif dari neraca perdagangan yang mencatatkan surplus belum mampu membawa IHSG menguat signifikan pada pekan ini.
Jika mengacu pada satu pekan terakhir, investor asing terus mencatatkan pembelian bersih pada saham-saham bluechip. Menurut Nico, hal ini dapat menjadi sebuah indikasi baik dimana pemulihan bergerak semakin dekat.
"Pengendalian pandemi menjadi kunci dari kembalinya kepercayaan diri pelaku pasar," tutur Nico.
Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya DSFI, TRUE, KOTA, ARKA dan MINA. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya SOFA, REAL, PTDU, KBAG, dan EPAC.