EKBIS.CO, JAKARTA -- Dubai mengumumkan akan melepas saham sejumlah perusahaan negara ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana atau initial product offering (IPO). Hingga saat ini, Dubai cukup tertinggal dibanding kota-kota lainnya di negara Teluk seperti Riyadh dan Abu Dhabi.
Dubai berencana akan membawa 10 perusahaan negara melantai Bursa. Selain itu, Dubai juga mendorong perusahaan milik perseorangan atau keluarga untuk menjual sahamnya.
Perusahaan pertama yang akan dilepas ke publik oleh pemerintah Dubai yaitu Dubai Electricity & Water Authority. Perusahaan ini ditaksrir dapat meraup lebih dari 25 dolar AS miliar dari IPO. Dubai sendiri hanya melakukan satu kali IPO sejak 2017, dilansir Bloomberg Senin (8/11).
Sementara itu, Abu Dhabi dan Riyadh terus menjadi tempat yang sibuk dengan IPO. Bursa saham Arab Saudi Tadawul mendapat persetujuan untuk mencatatkan saham dengan nilai kapitalisasi bursa antara 3 miliar dolar AS. Kurangnya minat negara-negara penghasil minyak terus membayangi pelanggan.
Sebelumnya, Arab Saudi mengirim sentakan bullish ke pasar minyak sehari setelah OPEC+ mengabaikan seruan Presiden Biden untuk lebih berhati-hati memproduksi minyak serta menaikkan tajam harga jual resmi semua minyak mentah negara itu ke semua pembeli.
AS dan Iran akan melanjutkan pembicaraan tentang menghidupkan kembali perjanjian 2015 yang memberlakukan batasan pada program nuklir Teheran, setelah penundaan lima bulan yang memicu skeptisisme bahwa kedua belah pihak akan dapat menjembatani perbedaan atas keringanan sanksi dan keabadian perjanjian.