EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan kereta cepat Jakarta-Bandung, yang mampu beroperasi hingga kecepatan 350 km per jam, mempunyai tingkat keamanan yang tinggi berkat adanya teknologi pada sistem proteksi ancaman.
Sistem proteksi ancaman tersebut dapat membuat kereta cepat mampu bertahan dari ancaman angin kencang, hujan deras, gempa bumi, objek asing, sampai sambaran petir di lintasan rel. "Kami sudah siapkan teknologi canggih yang terpasang di lintasan dan di dalam rangkaian kereta yang dapat mencegah terjadinya bahaya," kata Presiden Direktur KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi dalam pernyataan di Jakarta, Sabtu (20/11).
Dwiyana mengaku KCIC sudah menyiapkan berbagai instrumen untuk melindungi kereta cepat dari bahaya, seperti adanya Disaster Monitoring Center, sensor pendeteksi ancaman di sepanjang trase, dan Disaster Monitoring Terminal di Tegalluar sebagai pusat pengelolaan data kebencanaan. Selain itu, terdapat juga instrumen pengamatan langsung di lapangan dengan CCTV yang tersambung ke command center untuk mengirim informasi visual serta Internal dan Eksternal Lightning Protection System pada konstruksi.
Terkait ancaman gempa, Dwiyana mengatakan, kalau di sepanjang trase, akan terpasang tujuh sensor gempa yang dipasang di jarak rata-rata tiap 25 km.
KCIC juga akan bekerja sama dengan BMKG untuk perlindungan kereta cepat dari ancaman gempa. Dengan rencana ini, Disaster Monitoring Center bisa mendapatkan data terkait ancaman gempa lebih awal mengingat BMKG sudah memiliki banyak alat sensorik yang terpasang di dekat episentrum gempa.
"Kereta cepat ini proyek kolaborasi, termasuk untuk perlindungan gempa yang bekerjasama dengan BMKG. mereka sudah memiliki alat sensor yang terpasang di dekat pusat gempa jadi kita bisa dapat informasi awalkalau ada ancaman gempa untuk segera dilakukan mitigasi," kata Dwiyana.