EKBIS.CO, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Royke Tumilaar, menyabet dua penghargaan atas Lifetime Achievement Award in Banking Industry dari CNBC Indonesia dan Top 100 CEO 2021 Infobank.
Tantangan yang muncul dari bauran krisis yang datang bertubi–tubi dalam dua tahun terakhir ini merupakan ujian yang berat bagi setiap orang. Kendati demikian, rangkaian krisis ini menjadi Kawah Candradimuka untuk menguji setiap pemimpin perusahaan dan menemukan para CEO yang handal dan tahan banting.
Pandemi Covid-19 merupakan ujian yang luar biasa bagi perusahaan mana pun di dunia ini. Di Indonesia, krisis yang mulai terasa di bulan Maret 2020 ini menguji daya tahan setiap warga negara dalam mempertahankan hidup akibat sakit, sekaligus menekan resiliensi perekonomian sebagian besar pelaku ekonomi.
Kini, pandemi mulai melandai. Tentunya tepat untuk mengarahkan pandangan ke seluruh penjuru demi menemukan siapa sajakah yang bertahan hidup, bahkan mungkin mampu tumbuh meski didera krisis berkepanjangan.
CNBC Indonesia dan Infobank menemukan bahwa salah satu perusahaan yang mampu bertahan dan bahkan tumbuh selama krisis adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (Kode saham: BBNI).
CNBC Indonesia mencatat, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar layak dianugerahi Penghargaan sebagai Lifetime Achievement Award in Banking Industry. Sementara itu, Infobank menetapkan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar sebagai salah satu Top 100 CEO 2021 Infobank: Leading Trough Uncertainty 2022.
Kedua penghargaan tersebut diberikan kepada Royke Tumilaar dalam sebuah seremoni yang digelar secara terpisah pada Selasa (14/12) di Jakarta, dengan menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat.
Royke menuturkan beberapa catatan yang membuat BNI layak untuk memperoleh penghargaan dari kedua Lembaga tersebut tercermin dari pencapaian positif kinerja bisnis BNI selama tahun 2021.
Laba bersih perusahaan hingga kuartal 3 - 2021 tumbuh 96,7 persen YoY, terutama didukung oleh mesin bisnis BNI berupa Net Interest Income (NII) dan Fee Based Income (FBI) yang masing-masing tumbuh sebesar 17,7 persen dan 16,8 persen YoY.
Jika NII terdongkrak oleh pertumbuhan kredit yang kembali menguat, maka FBI pun turut tumbuh karena selama pandemi, BNI juga semakin mempercepat transformasi digital dalam semua lini pelayanannya.
Transformasi digital dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas transactional banking, termasuk berkolaborasi dengan fintech dan e-commerce.
Penguatan digital tersebut diantaranya dilakukan dengan mendigitalisasi platform bisnis perusahaan, pengembangan produk-produk digital, dan memperkuat ekosistem digital dengan API Open Banking.
“Saat ini, BNI adalah bank yang unggul dalam pengembangan API Open Banking dengan 283 jenis layanan dan sudah digunakan oleh 4.000 klien,” ujar Royke Tumilaar.
Adapun untuk bergerak lebih kencang pada tahun 2022, Royke melanjutkan perseroan juga sukses mengeksekusi strategi penguatan modal selama tahun 2021 dengan penerbitan Tier 2 Capital senilai USD 500 juta dan Additional Tier 1 Capital Securities senilai 600 juta dolar AS. Tambahan modal ini menopang akumulasi CAR BNI hingga kuartal 3 - 2021 saja sebesar 19,9 persen atau naik 3,1 persen jika dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya.
“BNI selanjutnya, memperkuat service offerings kepada nasabah, misalnya melalui pembentukan BNI Sekuritas Singapore untuk mendukung bisnis korporasi dan launching program Xpora untuk mendukung nasabah UMKM Go Global,” ujarnya.
Faktor-faktor ini yang memperkuat fundamental BNI pada tahun 2021. Dan, BNI pun telah siap untuk menjawab tantangan bisnis pada tahun 2022. Tahun 2022 akan menjadi tahun yang lebih baik karena masyarakat telah berangsur-angsur beradaptasi dengan kondisi new normal. BNI siap berjalan beriringan untuk tumbuh bersama-sama.