EKBIS.CO, KENDARI -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulawesi Tenggara menargetkan 85 ribu pengguna baru pembayaran secara digital dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 2022.
Plt Kepala BI Sultra Doni Saptadijaya di Kendari, Ahad (27/2/2022), mengatakan, KPw BI Sultra mendorong pengembangan sistem pembayaran dengan program percepatan dan perluasan digitalisasi daerah. "Pada 2022, kita menargetkan dapat mengembangkan penggunaan QRIS menjadi 85 ribu pengguna baru di wilayah Sulawesi Tenggara," kata Doni.
Saat ini penggunaan transaksi dengan metode pembayaran digital QRIS mencapai 76.666 hingga per Januari 2022. Transaksi digital melalui QRIS terus meningkat signifikan dalam kurun waktu empat tahun terakhir.
Pada 2019 pengguna QRIS baru 5.995. Lalu pada 2020 sebanyak 33.228, pada 2021 naik signifikan menjadi 75.218 pengguna dan hingga Januari 2022 menjadi 76.666. Doni merinci daerah pengguna dengan metode pembayaran QRIS sepanjang 2021 di Sulawesi Tenggara di antaranya Kota Kendari 38.810 pengguna, Baubau 8.370, Kabupaten Kolaka 8.015, Muna 4.410, Konawe Selatan 4.128, Konawe 3.117, Buton 2.855, Bombana 2.591, Kolaka Utara 2.494 dan lainnya 1.876.
Pengguna QRIS saat ini masih didominasi oleh pelaku usaha kecil mencapai 42,99 persen, kedua usaha mikro capai 31,95 persen, usaha menengah 23,61 persen, dan terendah usaha besar hanya 1,35 persen. Sedangkan di sisi volume transaksi terbesar dicatatkan oleh usah lainnya, usaha besar dan usaha mikro.
"Total nominal transaksi digital dengan menggunakan QRIS sepanjang 2021 tercatat Rp 195,80 miliar," kata dia.
Doni mengatakan, ke depan KPw BI bakal mendorong penggunaan transaksi digital dengan metode QRIS bagi masyarakat umum.