EKBIS.CO, JAKARTA -- Platform penyewaan penginapan AirBnB dan biro perjalanan dalam jaringan Booking berhenti beroperasi di Rusia. Mereka mengikuti perusahaan lainnya yang memberikan sanksi kepada negara tersebut.
CEO AirBnB Brian Chesky mencuit soal penundaan ini. Dia mengaitkan langkah ini dengan nama perusahaan besar lainnya, seperti General Motors C, Boeing Co dan Alphabet Inc, dikutip dari Reuters, Sabtu (5/3/2022).
"People memesan AirBnB di Ukraina. Mereka tidak bermaksud tinggal hanya ingin membantu tuan rumah," kata Chesky.
Perusahaan tersebut juga berhenti beroperasi di Belarusia. AirBnB sebelumnya mengatakan menawarkan tempat tinggal sementara untuk 100.000 orang yang keluar dari Ukraina, melalui lembaga nirlaba mereka.
Sama seperti AirBnB, Booking Holdings Inc juga menghentikan kegiatan mereka di Belarusia. "Setiap hari belalu, urgensi perang di Ukraina semakin meningkat, begitu jgua dengan kerumitan melakukan bisnis kawasan itu," kata CEO Booking, Glenn Fogel, melalui unggahan di LinkedIn.