Kamis 17 Mar 2022 09:57 WIB

IHSG Tembus Level 7.000, BUKA dan EMTEK Masuk Top Gainers

Saham teknologi BUKA dan EMTEK top gainers, saham pertambangan malah turun

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Kamis (17/3) setelah kemarin ditutup di zona hijau. IHSG menembus level 7.000 dan terus menguat ke level tertinggi sepanjang di posisi 7.032,70
Foto: ANTARA/Reno Esnir
Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Kamis (17/3) setelah kemarin ditutup di zona hijau. IHSG menembus level 7.000 dan terus menguat ke level tertinggi sepanjang di posisi 7.032,70

EKBIS.CO, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Kamis (17/3) setelah kemarin ditutup di zona hijau. IHSG menembus level 7.000 dan terus menguat ke level tertinggi sepanjang masa di posisi 7.032,70. 

Menguatnya IHSG sejalan dengan pergerakan indeks saham global yang bergerak naik. Di Wall Street, indeks yang fokus pada saham-saham teknologi, Nasdaq, memimpin kenaikan sebesar 3,77 persen. Kenaikan Nasdaq juga turut mengangkat harga saham BUKA dan EMTK. 

Baca Juga

Kedua saham teknologi tersebut masuk jajaran 10 top gainers dengan BUKA naik signifikan sebesar 11 persen ke level 288, sedangkan EMTK menguat 1,80 persen ke posisi 2.260. Sebaliknya, saham komoditas tambang melemah dengan ITMG turun sebesar 2 persen serta ADRO, PTBA dan INCO masing-masing turun 1 persen. 

"Indeks saham di Asia pagi ini dibuka naik menyusul pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam yang menguat setelah bank sentral AS Federal Reserve mengumumkan sikap yang lebih tegas," kata  Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Kamis (17/3). 

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun lompat 8 bps menjadi 2,24 persen. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 2019 sebelum akhirnya turun menjadi 2,17 persen. 

Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan Federal Fund Rate (FFR) sebesar 0,25 persen menjadi kisaran target 0,25 - 0,50 persen. Federal Reserve juga berharap akan mulai mengurangi jumlah surat utang Pemerintah AS dan KIK-EBA dalam portofolionya pada pertemuan kebijakan berikutnya. 

Lebih lanjut, Federal Reserve merilis Summary of Economic Projections atau yang lebih di kenal dengan Dot Plot. Dot Plot memberi sinyal adanya kemungkinan kenaikan suku bunga FFR enam kali lagi di tahun ini. Dengan demikian, suku bunga acuan FFR akan lebih tinggi 1,75 persen dari posisi akhir tahun lalu.

Federal Reserve sekarang memproyeksikan kenaikan inflasi 4,3 persen sepanjang 2022, jauh di atas kenaikan 2,6 persen yang di proyeksikan pada Desember lalu. Di tahun 2023, Federal Reserve berharap dapat menekan laju inflasi menjadi 2,7 persen dan terus turun hingga 2,3 persen pada 2024.

Phillip Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. Beberapa saham pun bisa dicermati secara teknikal.

ITMG   

Short Term Trend  : Bullish 

Medium Term Trend  : Bullish  

Trade Buy           : 26950-26975 

Target Price 1   : 28550 

Target Price 2   : 29250 

Stop Loss           : 25450 

UNTR 

Short Term Trend  : Bullish 

Medium Term Trend  : Bullish 

Trade Buy           : 25000 

Target Price 1   : 25725 

Target Price 2   : 26300 

Stop Loss           : 24350 

MBAP   

Short Term Trend  : Bullish 

Medium Term Trend  : Bullish  

Trade Buy           : 3730 

Target Price 1   : 3860 

Target Price 2   : 3930 

Stop Loss           : 3600 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement