DPR: Jokowi Perhatikan Dinamika Masyarakat Sebelum Reshuffle

Salah satu alasan melakukan reshuffle aspirasi masyarakat melihat kinerja menterinya

Selasa , 22 Mar 2022, 14:30 WIB
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya belum menerima informasi adanya perombakan atau reshuffle di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. (ilustrasi).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya belum menerima informasi adanya perombakan atau reshuffle di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya belum menerima informasi adanya perombakan atau reshuffle di kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo. Namun menurutnya, salah satu alasan melakukan reshuffle adalah aspirasi masyarakat dalam melihat kinerja menterinya.

"Pasti Presiden membaca dinamika di masyarakat terkait dengan dinamika-dinamika yang ada di Indonesia, tentunya itu akan menjadi bahan penilaian bagi Presiden apabila ada reshuffle," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Baca Juga

Ia menegaskan bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif dari Jokowi, meskipun mantan gubernur DKI Jakarta itu kerap melakukannya pada Rabu Pon. Terkait tepat atau tidaknya komposisi di Kabinet Indonesia Maju, ia juga menegaskan bahwa itu kewenangan Jokowi.

"Bagi Presiden, apabila ada reshuffle tentu kemudian ya mempertimbangkan mana yang dipertahankan, mana yang diistirahatkan," ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu.

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menanggapi isu perombakan kabinet atau reshuffle di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) pada akhir bulan ini. Ia berharap agar pemerintah tidak terus-menerus diimajinasikan sedang 'bagi-bagi kue' politik.

Faldo menjelaskan, tantangan dan tugas yang harus dikerjakan oleh pemerintah ke depannya akan semakin banyak. Karena itu dibutuhkan tim yang solid dan mumpuni. Ia menilai, hal itu sudah dimiliki oleh pemerintah saat ini.

"Pekerjaan ke depan akan semakin banyak, maka tim yang diperlukan harus qualified dan solid. Kita sudah punya semua, maka kita tunggu tantangan baru apa yang dinilai penting oleh Presiden untuk direspon. Jadi jangan terus imajinasikan bagi-bagi kue politik seperti yang biasa diyakini pemain politik," kata Faldo kepada wartawan, dikutip pada Ahad (20/3/2022).

Ia pun berpendapat wacana reshuffle yang beredar hanya merupakan gosip politik belaka. Menurutnya, kabar reshuffle yang akan dilakukan pada Rabu Pon itu tak benar.

"Soal bongkar pasang kabinet ini, kalau gosip politik selalu ada jelang Rabu Pon. Memang begitu kan imannya orang-orang politik, jadi ya sudah biasa lah," kata dia.