Salah satu wujud kecintaan terhadap keluarga adalah melalui pengelolaan keuangan yang baik untuk mencapai tujuan finansial, termasuk menyiapkan warisan agar keuangan keluarga tetap bisa terjamin ketika tulang punggung keluarga telah tutup usia. Dengan demikian, berbagai kebutuhan finansial keluarga yang ditinggalkan tetap dapat tercukupi dan kelayakan hidup bisa dipertahankan.
Keinginan untuk menyiapkan warisan sebagai wujud kesiapan finansial sekaligus mencintai keluarga adalah impian bagi banyak orang, termasuk bagi generasi muda. Namun seringkali seseorang masih ragu dalam mempersiapkannya karena belum mengenal berbagai pilihan instrumen warisan yang tepat.
PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) mengajak generasi muda untuk menyiapkan warisan sejak dini agar dapat mewujudkan rasa cinta untuk keluarga. Windy Riswantyo, VP Head of Marketing & Branding and Digital Channel Astra Life mengatakan, salah satu yang bisa disiapkan generasi mudah adalah memiliki asuransi jiwa sebagai instrumen warisan yang paling mudah dan terjangkau.
"Di Astra Life Kami tidak menyebutnya asuransi, kami menyebutnya cinta. Untuk itu di momen Hari Keluarga Internasional ini, kami mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk bisa mempersiapkan warisan sejak dini sebagai bentuk cinta untuk keluarga," katanya.
Dengan memiliki asuransi jiwa, kata Windy, ahli waris akan menerima sejumlah uang yang disebut uang pertanggungan bila tertanggung atau nasabah tutup usia. Uang tersebut akan menjadi warisan bagi keluarga untuk melanjutkan hidup. Asuransi jiwa dinilai membantu nasabah menyiapkan warisan dalam waktu yang jauh lebih singkat serta mengeluarkan dana yang lebih sedikit untuk membayar premi.
"Sebagai contoh, dengan menyisihkan dana Rp1.340.000 per bulan untuk membayar premi melalui produk Flexi Life dari Astra Life, maka Uang Pertanggungan yang didapatkan bisa mencapai Rp5 miliar. Flexi Life dapat dibeli secara online di ilovelife.co.id," jelasnya.
Adapun ragam instrumen warisan lain yang perlu diketahui di antaranya, tabungan dan deposito. Tabungan dan deposito merupakan salah satu instrumen yang paling umum untuk mengumpulkan dana. Selain biasa digunakan sebagai simpanan dana darurat, tabungan dan deposito juga bisa dimanfaatkan sebagai instrumen warisan.
Berbeda dengan tabungan yang bisa diambil sewaktu dibutuhkan, deposito hanya bisa diambil jika sudah jatuh tempo. Jangka waktu deposito sangat bervariasi bisa dalam hitungan bulan atau tahun, bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Saat ini baik tabungan dan deposito sudah bisa dilakukan secara online dengan berbagai keuntungan. Risiko kerugian dengan mengumpulkan dana melalui tabungan dan deposito tergolong kecil jika dibandingkan dengan instrumen investasi lain seperti reksadana dan saham.
Kemudian emas, emas menjadi salah satu instrumen investasi yang paling disukai untuk disiapkan sebagai warisan, di mana secara jangka panjang nilai emas cenderung selalu meningkat. Hal yang perlu diperhatikan bahwa emas memiliki selisih biaya beli dan jual, serta harus disimpan dengan baik agar keamanannya terjaga seperti menyewa safe deposit box di bank.
Instrumen selanjutnya adalah properti. Properti memang memiliki potensi kenaikan harga di masa depan sehingga bisa menjadi investasi yang menjanjikan sebagai warisan. Hal yang penting diketahui adalah, jika memutuskan rumah untuk dijadikan warisan, maka akan ada biaya lain yang harus dialokasikan juga dalam pos rencana keuangan seperti biaya operasional air, listrik, kebersihan, keamanan dan biaya perawatan lainnya. Properti juga termasuk dalam harta tidak bergerak, sehingga biasanya lebih sulit untuk proses pencairan maupun pembagian dalam hal warisan.
"Berbagai pilihan instrumen tersebut dapat menjadi pilihan generasi muda untuk bisa menyiapkan warisan. Karena bagaimanapun kesejahteraan keluarga adalah yang utama dan harapan setiap orang untuk dapat terus memberikan yang terbaik bagi keluarga," tutur Windy.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id