EKBIS.CO, CILEGON - Kementerian Pertanian (Kementan) secara aktif terus melakukan pengawasan lalu lintas hewan yang masuk maupun keluar melalui pintu-pintu pelabuhan. Salah satunya di pelabuhan Merak Cilegon, Banten. Di sana, Badan Karantina Pertanian besama jajaran Polri melakukan pengecekan terhadap semua hewan baik yang datang dari Pulau Sumatera maupun yang keluar dari Pulau Jawa.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan, pengawasan yang dilakukan sudah berjalan baik. Bahkan fungsi teknis yang lainnya sudah berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
"Di Cilegon, kita bisa melihat adanya aplikasi digital untuk mempermudah proses yang ada. Tempat ini juga melakukan pemeriksaan secara maksimal yang dibantu dokter hewan sehingga tak boleh ada kontaminasi dari PMK yang bisa kita abaikan. Bahkan sampel darah dan pemeriksaan lab bisa kita maksimalkan di tempat ini," ujar Mentan
Pemeriksaan berikutnya, kata Mentan, semua hewan yang masuk ke Pulau Jawa harus melalui pemeriksaan. Semua mobil yang mengangkut hewan terlebih dulu dilakukan disinfeksi. Kalaupun ada hewan yang bermasalah maka Kementan telah menyiapkan tempat instalasi karantina hewan.
"Karena itu, saya yakin menghadapi Idul Kurban besok akan lebih ketat lagi tetapi tidak membuat tambah ribet dan tambah susah. Namun sampai dengan instalasi karantina untuk menyembuhkan kita memilik back up cukup. Saat ini karantina seluruh Indonesia siaga 1 sampai 14 hari ke depan untuk memutus virus yang bisa berkembang lebih jauh," katanya.
Mentan menjelaskan, semua upaya yang dilakukan sejauh ini telah memberikan dampak positif terhadap perkembangan hewan. Menurutnya, hewan yang tadinya terkonfirmasi positif kini dinyatakan negatif setelah melalui proses dan uji tim medis beranggotakan dokter hewan.
"Saya ingin melaporkan teman-teman media, sekarang ini PMK yang ada di seluruh Indonesia cenderung sembuh. Kesembuhannya maksimal bahkan akhir-akhir ini kita tidak mendengar kematian. Oleh karena itu, daerah merah akan mendapatkan protokol yang sangat ketat dan lalu lintas hewan tidak boleh masuk atau keluar, orang pun tidak bebas masuk keluar sampai inkubasi virus dicabut kembali," katanya.
Wakil Wali Kota Cilegon Sanuji Pentamarta mengapresiasi langkah cepat jajaran Kementan dalam menangani penyakit mulut dan kuku (PMK) sehingga wabah tersebut bisa ditangani secara cepat dan tepat. Baginya, upaya tersebut mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terkait konsumsi daging hewan.
"Kami menegaskan, PMK bisa ditangani, bisa disembuhkan, dan aman baik masyarakat maupun pedagang. Kita menyambut Idul Adha dengan aman menyembelih hewan kurban dan bisa dipertahankan di Cilegon. Tentu kita support karantina untuk memeriksa distribusi hewan Jawa dan Sumatra. Saya juga berharap masyarakat tidak panik karena pemerintah terus bekerja," ujarnya.