EKBIS.CO, JAKARTA -- Kenaikan harga BBM disikapi oleh PT Blue Bird Tbk melakukan efisiensi dengan mengonversi 23 persen dari total armada Bluebird dari BBM ke Compressed Natural Gas (CNG) dari PT PGN Tbk (Persero).
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono menjelaskan Bluebird telah melakukan beberapa langkah strategis dalam menyiapkan perusahaan lebih adaptif antara lain mengonversi 23 persen dari total armada Bluebird yang beroperasional ke bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG), melakukan pengadaan taksi listrik, efisiensi mesin melalui perawatan berkala dan inovasi bengkel.
Seperti diketaui, Bahan Bakar Gas (BBG) lebih murah dibanding harga Bahan Bakar Minyak (BBM), 1 Liter Setara Pertalite (LSP) Rp 4.500 sedangkan Pertalite dengan harga barunya sebesar Rp 10 ribu per liter.
Pemanfaatan BBG pada taksi Bluebird tersebut sejalan dengan optimalisasi pemanfaatan gas bumi yang sedang didorong pemerintah, sebelumnya Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendorong pemanfataan Bahan Bakar Gas (BBG) pada sektor transportasi untuk membangun kemandirian energi.
Arifin mengatakan, Indonesia memiliki kandungan gas yang cukup besar, kondisi ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi pada sektor transportasi. Dengan begitu dapat menciptakan kemandirian energi, sebab tidak mengandalkan energi yang diimpor seperti Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Gas kita juga cukup besar dan itu kan lebih bagus, mandiri dengan kemampuan yang kita miliki sendiri daripada BBM," kata Arifin.
Bluebird pun telah memenuhi komitmen Perusahaan untuk mewujudkan Visi Berkelanjutan Bluebird 50:30, yaitu mengurangi emisi karbon dan gas buang operasional Perseroan sebesar 50 persen pada tahun 2030.