Selasa 01 Nov 2022 14:45 WIB

ID Food Jalin Kerja Sama Bisnis dengan Uni Emirat Arab

Skema kerja sama melalui pengelolaan dan optimalisasi lahan pertanian milik ID Food.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
ID Food
Foto: idfood.co.id
ID Food

EKBIS.CO,  JAKARTA -- BUMN Holding Pangan ID Food menjalin kerja sama bisnis dengan Uni Emirat Arab untuk perluas ekosistem pangan hingga ke tingkat global. Kerja sama perluasan bisnis pangan tersebut melalui sektor agribisnis antara Holding pangan ID Food dengan perusahaan asal UEA yakni Elite Agro LLC.

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury menyambut baik langkah ID Food dalam memperluas kerja sama dengan negara anggota G20 di sektor pangan. “Ini merupakan wujud kolaborasi BUMN dengan negara G20 sebagai dukungan BUMN antisipasi krisis pangan melalui ekosistem pangan terintegrasi,” kata Wamen Pahala dalam pernyataan resmi diterima Republika.co.id, Selasa (1/11/2022).

Baca Juga

Sementara itu, Direktur Utama Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan menambahkan bahwa skema kerja sama antara ID Food dengan Elite Agro LLC diantaranya melalui pengelolaan dan optimalisasi lahan pertanian milik grup perusahaan yang berlokasi di pulau Jawa untuk dilakukan pengembangan agribisnis.

“Jadi terdapat lahan pertanian sekitar 500 Hektare yang dikelola ID Fodd Group di wilayah Jawa Barat untuk kami optimalisasikankan pengembangan sektor agribisnis, kerja sama dengan Elite Agro LLC,” jelas Frans.

Frans melanjutkan, kesepakatan tersebut juga mencakup kerja sama teknologi untuk on farm dan off farm, peningkatan peran sebagai offtaker, serta investasi dan modal kerja untuk peningkatan produksi tanaman pangan termasuk proses pasca panennya dan pengembangan pasar ekspor.

“Sebagai komitmen kami dalam memperluas kolaborasi untuk memperkuat ekosistem pangan, kami akan terus membuka peluang kerja sama dengan negara anggota G20 lainnya sebagai dukungan kami dalam mengantisipasi krisis pangan global,” pungkas Frans.

Sebelumnya, Frans mengatakan mendukung negara G20 untuk antisipasi krisis pangan dengan berbagai langka. Salah satu skema yang bisa dilakukan diantaranya melalui penguatan teknologi pangan, pertukaran teknologi melalui transfer pengetahuan antar negara G20, kerja sama penelitian dalam rangka pengembangan usaha sektor hulu dan hilir pangan, pemanfaatan Representative Office (RO) di negara-negara G20, hingga peningkatan kerja sama sektor perdagangan dengan anggota G20.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement