Sabtu 03 Dec 2022 16:29 WIB

Hormati Lawan, Van Gaal Optimistis Belanda Mampu Hentikan Langkah AS

Belanda harus bekerja ekstra keras jika ingin meredam pergerakan para pemain AS.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih timnas Belanda, Louis Van Gaal.
Foto: AP/Petr David Josek
Pelatih timnas Belanda, Louis Van Gaal.

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Beberapa jam lagi, babak 16 besar Piala Dunia 2022 dimulai. Partai pertama fase tersebut mempertemukan Belanda dan Amerika Serikat (AS).

De Orange merupakan pemuncak Grup A. AS finis di posisi kedua Grup B. Duel antara keduanya berlangsung di Khalifa International Stadium, Doha, Sabtu (3/12/2022) malam WIB.

Baca Juga

Pelatih Belanda, Louis van Gaal bereaksi. Pertama-tama ia menyampaikan hal normatif. Ia menaruh respek pada calon lawan timnya.

Menurut Van Gaal, The Stars and Stripes memiliki amunisi luar biasa. Jelas, Belanda harus bekerja ekstra keras jika ingin meredam pergerakan Tyler Adams dan rekan-rekan. Meski ia merasa itu hal lumrah di turnamen kelas atas seperti ini.

"Ini akan menjadi pertandingan yang sulit, tetapi tidak ada yang tidak bisa kami atasi. Kami juga memiliki tim yang bagus," kata Van Gaal dikutip dari sports.ndtv.com.

Van Gaal kembali menegaskan rasa hormatnya pada skuad Negeri Paman Sam. Ia hanya mencoba menunjukkan sikap optimistis tanpa menimbulkan kesan mengganggap remeh. Sebab, segala sesuatu bisa terjadi di lapangan.

Banyak kejutan terjadi dalam sepak bola. Secara khusus di Piala Dunia kali ini. Beberapa tim raksasa bertumbangan.

Jepang menyingkirkan Jerman. Samurai Biru bahkan bisa mengalahkan Spanyol. Namun La Roja tetap melaju.

Korea Selatan membuat Uruguay gigit jari. Pada laga terakhir di Grup H, Son Heung-min dkk menumbangkan Portugal. Selecao das Quinas juga telah dipastikan lolos.

Australia mampu berbicara banyak. The Socceroos menyingkirkan Denmark dan Tunisia. Ini membuktikan perbedaan level, sangat tipis.

Itu belum terhitung fakta Arab Saudi mengalahkan Argentina, meski pada akhirnya wakil Asia itu gagal lolos. Di era sepak bola modern, tim Eropa dan Amerika Selatan tak lagi benar-benar mendominasi dalam sebuah pertandingan tunggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement