Senin 23 Jan 2023 22:20 WIB

Airlangga Pastikan Akselerasi Proyek Nasional MRT

MRT East West merupakan pengembangan MRT Fase Tiga dengan rute Balaraja-Cikarang

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Pekerja melakukan proses relokasi temuan rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda pada proyek MRT Jakarta fase 2A CP 202 di Jalan Gajah Mada, Jakarta , Rabu (16/11/2022). Objek cagar budaya berusia lebih dari 100 tahun tersebut diperkirakan dibangun pada tahun 1869. Rel kereta tertua di Indonesia tersebut akan direlokasi sementara ke storage pool PPD Jelambar. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja melakukan proses relokasi temuan rel trem peninggalan zaman kolonial Belanda pada proyek MRT Jakarta fase 2A CP 202 di Jalan Gajah Mada, Jakarta , Rabu (16/11/2022). Objek cagar budaya berusia lebih dari 100 tahun tersebut diperkirakan dibangun pada tahun 1869. Rel kereta tertua di Indonesia tersebut akan direlokasi sementara ke storage pool PPD Jelambar. Republika/Putra M. Akbar

EKBIS.CO, JAKARTA -- Kemajuan infrastruktur di berbagai wilayah terus menjadi komitmen pemerintah. Hal itu diimplementasikan dengan melakukan percepatan penyelesaian sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN).

Percepatan pembangunan PSN tersebut diharapkan mampu menyumbang multiplier effect. Baik secara sosial maupun ekonomi yang dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Baca Juga

Salah satu proyek yang terus didorong penyelesaiannya yakni MRT East West, yang merupakan pengembangan MRT Fase Tiga dengan rute Balaraja-Cikarang sepanjang 84,102 kilometer. Dengan dukungan pembiayaan dari Jepang sebagai investor utama, proyek senilai Rp 160 triliun tersebut terbagi menjadi dua tahap yakni tahap satu yang mencakup area DKI Jakarta dan tahap dua yang meliputi Banten dan Jawa Barat.

“Arahan Bapak Presiden, proyek ini bisa diselesaikan atau financial closing pada 2024. Maka tentu program ini perlu kita tindaklanjuti,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dalam Rapat Koordinasi Menteri terkait Percepatan Infrastruktur PSN, seperti dilansir dari siaran pers, Kamis (23/1/2023).

Pembangunan MRT East-West itu dinilai sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi BBM serta mengurangi kemacetan yang menjadi masalah utama Jabodetabek. Pemerintah berencana akan menyediakan tiga depo operasional di MRT East-West dengan estimasi penumpang mencapai 1,2 juta perhari.

MRT East-West tersebut juga akan mencakup 49 kawasan Transit Oriented Development (TOD), sehingga memberikan solusi atas transportasi publik secara masif. Pada tahap 1 akan terbagi lagi menjadi stage 1 sepanjang 24,527 kilometer yang akan melalui Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria dan stage 2 sepanjang 9,237 kilometer yang melalui Tomang dan Kembangan.

Tahap 1 MRT EAST-West diharapkan dapat beroperasi pada 2031 dengan target kontruksi paling lambat pada 2024. Sedangkan MRT East-West tahap 2 akan terbagi menjadi East-West Banten sepanjang 29,900 kilometer yang akan melalui Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja, serta East-West West Java sepanjang 20,438 kilometer yang akan melalui Medan Satria dan Cikarang. Tahap 2 sendiri diharapkan akan beroperasi pada 2033.

Sebagai informasi, DKI Jakarta memiliki 27 PSN dengan estimasi nilai investasi sebesar Rp 313 triliun yang berdasarkan hasil evaluasi per Januari 2023. Saat ini dari 27 Proyek tersebut terdapat tiga PSN yang telah beroperasi, empat PSN berstatus beroperasi sebagian, enam PSN dalam masa konstruksi, dan 14 PSN telah masuk ke tahap penyiapan dan transaksi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement