EKBIS.CO, JAKARTA -- Tugas tenaga pemasar mikro PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau dikenal mantri BRI salah satunya melakukan edukasi termasuk membuat nasabah melek digital. Hanya saja saat di lapangan, tugas ini nyatanya kerap tidak bisa berjalan mulus.
Salah satu mantri BRI yang bertugas di Pasar Minggu Sandi Nopriyadi mengakui, melakukan edukasi di lapangan sering kali jauh dari kata ideal. Terlebih lagi, dia kini memiliki tugas untuk memberikan pemahaman tentang digitalisasi yang sedang didorong oleh BRI.
"Bukan kita nggak mau bikin melek teknologi, tapi dari mereka sendiri sering kali sulit," ujar Sandi.
Sandi menceritakan, meski ditugaskan di daerah perkotaan, nyatanya masih banyak masyarakat yang tidak dekat dengan perkembangan teknologi. Dia masih sering melihat nasabah menggunakan ponsel biasa yang tidak bisa terhubung dengan internet.
Saat berhadapan dengan nasabah seperti itu, Sandi memilih untuk tidak memaksakan mereka. Dia memilih untuk membantu dan menuntut sesuai kebutuhan yang diperlukan.
Sandi mencontohkan dengan nasabah yang masih enggan ke bank untuk melakukan transaksi perbankan, seperti menabung atau melakukan transfer. Menjawab kebutuhan ini, Agen BRILink akan sangat membantu nasabah.
Agen BRILink terdekat akan sangat membantu para nasabah yang jauh dari digitalisasi untuk tetap bisa merasakan pelayanan non-tunai. Tujuan ini yang membuat Sandi terus mendorong pertumbuhan Agen BriLink, meski tetap memperhatikan wilayah penempatannya agar tidak terlalu berdekatan.
Jumlah mantri per 2022 telah mencapai 31 ribu orang dengan jangkauan persebaran lebih dari 69.741 desa di seluruh Indonesia. Sedangkan per kuartal pertama 2023, sudah terdapat 650.780 agen BRILink di seluruh Indonesia.