EKBIS.CO, JAKARTA — PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memastikan sangat selektif dalam mengambil pesanan atau mengikuti proyek baru. Vice President of Corporate Secretary Waskita Beton, Fandy Dewanto mengatakan, perusahaan melakukan due diligence yang komprehensif mengenai kemampuan finansial calon pelanggan.
“Langkah ini diambil dalam rangka memitigasi timbulnya risiko gagal bayar dari pelanggan kepada WSBP sehingga berdampak pada kondisi keuangan perusahaan,” kata Fandy dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (16/7/2023).
Dia menjelaskan, WSBP berupaya meminimalkan piutang tak tertagih dari pelanggan. Untuk itu, dia menegaskan perusshaan juga meningkatkan kehati-hatian dalam melaksanakan proyek baru.
“Kami analisis kelayakan proyek dan kemampuan bayar dari calon pelanggan,” ucap Fandy.
Dalam rangka melakukan analisis, dia memastikan WSBP telah membentuk Komite Tata Kelola dan Manajemen Risiko atau Komite TKMR. Komite tersebut beranggotakan personel dari berbagai bidang seperti teknis operasional, keuangan, K3LMP, hingga bidang hukum.
Dia menjelaskan, komite TKMR bertugas untuk melakukan analisa atas kelayakan proyek atau pesanan baru. Selain itu juga memformulasikan langkah-langkah mitigasi atas risiko yang mungkin timbul dalam pengerjaan pesanan.
“Proyek atau pesanan baru WSBP terlebih dahulu ditelaah secara mendalam oleh anggota Komite, dengan tanpa mengurangi agilitas WSBP dalam menangkap peluang pasar,” ujar Fandy.
Dia menambahkan, WSBP juga senantiasa meningkatkan efisiensi dalam proses produksi. Dengan begitu dapat meningkatkan margin keuntungan yang diperoleh dari setiap pesanan dan proyek yang dikerjakan.
Upaya efisiensi yang dilakukan mencakup digitalisasi proses produksi, pengaplikasian metode kerja yang lebih efisien, hingga inovasi teknis produk. “WSBP memastikan bahwa efisiensi tidak akan mempengaruhi kualitas maupun waktu pengerjaan produk. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama kami,” ungkap Fandy.