EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) optimistis bisnis perhotelan akan semakin tumbuh pada 2023. Group CEO LPKR, John Riady, menyampaikan meredanya efek pandemi Covid-19 membuat bisnis hotel dan mal perseroan meningkat.
Kembalinya aktivitas masyarakat dan menggeliatnya kegiatan wisata dapat menumbuhkan kinerja hotel dan mal ke depannya. Menurut John tren bisnis perhotelan perseroan naik karena didukung oleh pembukaan kembali Aryaduta Bali, serta peningkatan pengunjung baik pelancong bisnis maupun rekreasi di seluruh hotel LPKR di Indonesia.
Selain itu, pelonggaran wisatawan asal Asia Timur dapat mendongkrak kinerja Hotel Aryaduta Manado. "Melalui brand Aryaduta, perseroan saat ini mengelola 10 hotel," ujarnya.
Di bisnis hotel, perseroan fokus pada segmen keluarga, pebisnis, dan wisatawan, sambil mempertahankan upaya untuk meningkatkan pendapatan dalam acara sosial, pertemuan bisnis, dan pernikahan. Pada Semester I 2023, okupansi hotel LPKR mencapai 64 persen, naik dari 61 persen pada Semester I 2022, dan 53 persen pada Semester I 2021. Raihan pada Semester I 2023 hanya empat persen di bawah okupansi sebelum Covid-19, yakni 67 persen pada Semester I 2019.
Dari sisi pendapatan, LPKR mencatatkan pendapatan hotel naik 28 persen YoY pada semester I 2023 menjadi Rp 201 miliar. EBITDA tumbuh 39 persen YoY menjadi Rp 73 miliar.
Pertumbuhan bisnis hotel juga ditopang tren menginap saat liburan sekolah, serta acara MICE dari pemerintah dan swasta. "Bisnis mal dan hotel telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kinerja operasional sebagai tanda pemulihan pascapandemi yang kuat," ucap John.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah secara resmi mencabut status pandemi Covid-19 di Indonesia. Selanjutnya, Presiden menyebut bahwa mulai 21 Juni 2023, Indonesia dinyatakan telah beralih dari masa pandemi menjadi endemi.
Selain perubahan status endemi, menurut riset Colliers International, bisnis hotel mendapat keuntungan yang cukup banyak menjelang 2024. Diperkirakan permintaan hotel akan meningkat terutama pada Semester II 2023.
Colliers juga menyebut pada akhir tahun 2022 okupansi hotel sudah mendekati tingkat keterisian yang normal seperti sebelum pandemi. Oleh karena itu, potensi pertumbuhan bisnis perhotelan pada tahun 2023 semakin terbuka.