EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) memastikan akan menambah pasokan pupuk nonsubsidi sebagai persiapan antisipasi kebutuhan menjelang musim tanam padi pertama pada akhir tahun ini.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, pihaknya akan mendukung penuh upaya Kementan dalam penyediaan pupuk menjelang musim tanam. Selain menyediakan pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah, Pupuk Indonesia juga akan menjaga ketersediaan pupuk non-subsidi.
“Kami diberikan arahan yang sangat tegas untuk memastikan ketersediaan pupuk di seluruh outlet kami baik pupuk subsidi maupun nonsubsidi dan itu menjadi komitmen kami dari Pupuk Indonesia untuk menyambut musim tanam,” kata Rahmad dalam keterangan resminya, Jumat (13/10/2023).
Tercatat, stok pupuk bersubsidi yang saat ini, mulai dari Gudang Lini I sampai Lini III, tersedia sebanyak 1.442.553 ton. Stok per 10 Oktober 2023 ini setara dengan 263 persen dari ketentuan minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Perinciannya, urea sebanyak 941.712 ton, NPK 500.841 ton.
“Sekarang ini stok itu cukup banyak, untuk pupuk subsidi saja hampir tiga kali lipat dari ketentuan, dan serapannya sekarang sudah mencapai 70 persen,” ujarnya menambahkan.
Rahmad menerangkan, karena adanya penundaan musim tanam, akan ada penyerapan pada November.
“Maka dari itu, Oktober ini stok di seluruh kios sudah tersedia dan insya Allah akan kami lakukan. Pak Plt Menteri minta di 26 ribu kios pupuk subsidi harus tersedia juga pupuk nonsubsidi dan kita akan all out, sekarang sudah 60 persen kios juga menyediakan pupuk nonsubsidi,” katanya.
Selain itu, pihaknya turut memastikan pupuk bersubsidi akan terdistribusi dengan baik dari produsen ke kios-kios resmi. Dalam pendistribusian, Pupuk Indonesia menggunakan 13 kapal dengan 179 rute, 8.107 truk sewa dengan 1.049 rute, serta mengoperasikan empat komplek pelabuhan khusus. Seluruh jaringan distribusi tersebut terpantau secara digital dan realtime.
Adapun syarat untuk mendapat pupuk bersubsidi sesuai dengan Permentan 10/2022 adalah wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), serta menggarap lahan maksimal dua hektare.
Permentan 10/2022 juga mengatur komoditas yang bisa mendapatkan pupuk bersubsidi, yaitu bawang merah, bawang putih dan cabai, padi, jagung, kedelai, tebu rakyat, kopi, dan kakao.
"Sebagai BUMN, Pupuk Indonesia memastikan produksi dan ketersediaan pupuk bersubsidi terjaga, sehingga dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertaniannya," ujar Rahmad.