EKBIS.CO, JAKARTA -- BP Tapera mencatat realisasi penyediaan rumah untuk masyarakat berpengasilan rendah (MBR) telah mencapai 229 ribu unit atau mencapai angka yang ditargetkan tahun ini. BP Tapera menjamin kualitas rumah yang disalurkan pada kondisi layak huni meskipun merupakan rumah bersubsidi.
Komisioner BP Tapera, Adi Setianto, menyampaikan, sebanyak 229 ribu unit rumah itu disalurkan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari pemerintah.
“Tahun ini ditargetkan FLPP 229 ribu unit. Kita bisa memberikan layanan untuk masyarakat bahwa kualitas bangunan rumah itu benar-benar bagus,” kata Adi dalam webinar yang digelar Infobank, Selasa (12/12/2023).
Selain soal kualitas, ia memastikan penyaluran rumah bersubsidi ini juga harus tepat sasaran. Dengan begitu, program bantuan yang disiapkan pemerintah dapat dirasakan langsung oleh para penerima manfaat yang telah menjadi peserta tabungan di BP Tapera.
Lebih lanjut, BP Tapera mencatat, total pembiayaan yang disalurkan untuk penyediaan 229 ribu unit rumah sebanyak Rp 25,18 triliun melalui 40 bank penyalur. Meski demikian, dampak ekonomi berupa perputaran uang yang ditimbulkan jauh lebih besar.
Adi menjelaskan, setiap Rp 1 rupiah yang dikeluarkan untuk sektor properti akan memberikan dampak berganda 1,73 kali lipat. “Jadi kalau Rp 25,18 triliun yang bergulir di masyarakat itu hampir dua kali lipatnya,” kata Adi.
Lebih lanjut, Adi mencatat, sepuluh bank penyalur tertinggi dalam penyaluran dana FLPP ini terdiri dari BTN sebanyak 126.269 unit, diikuti oleh BTN Syariah sebanyak 35.205 unit, BRI sebanyak 22.076 unit.
Selanjutnya diikuti BNI sebanyak 14.193 unit, Bank BJB 7.744 unit, BSI 4.360 unit, dan Bank Mandiri sebanyak 3.343 unit. Kemudian ada BJB Syariah sebanyak 2.566 unit, Bank Sumselbabel 1.910 unit serta Bank Sumselbabel Syariah sebanyak 1.230 unit.
Sepuluh bank penyalur tertinggi tersebut menyalurkan 95,63 persen dari total penyaluran. Sisanya 30 bank penyalur lainnya menyalurkan sebanyak 4,37 persen.
Adi menambahkan, selain rumah tapak, BP Tapera juga telah menyalurkan pembiayaan untuk 86 unit rumah susun senilai Rp 11,94 miliar. Diharapkan, ke depan semakin banyak bank penyalur yang konsen dalam menyalurkan dana FLPP. “Namun, tidak hanya fokus pada rumah tapak tetapi juga rumah susun,” kata dia.