EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk mendukung program Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) dengan menyelesaikan pekerjaan proyek pembangunan saluran pembuangan air limbah (Sewerage) zona Barat Laut paket B2 dan C2 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto mengatakan, proyek ini merupakan instalasi jaringan pipa pada Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Losari Makassar yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (22/2/2024).
"Penyelesaian dua proyek saluran air limbah merupakan komitmen Waskita terhadap terciptanya keberlangsungan ekosistem lingkungan," ujar Dhetik dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (23/2/2024).
Dhetik menjelaskan, proyek Makassar Sewerage paket B2 dan C2 dibangun sebagai dukungan untuk meningkatkan pelayanan air limbah domestik sistem terpusat pada kawasan perkotaan. Tujuannya untuk meningkatkan kebutuhan sanitasi dan kesehatan masyarakat dengan menjaga kualitas air tanah dan baku, menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta dapat menjadi sarana edukasi peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu pencemaran lingkungan di Kota Makassar.
"Tentunya program IPAL ini sangat baik untuk keberlangsungan ekosistem alam," ucap Dhetik.
Dhetik menyampaikan, pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) mendapatkan sumber pendanaan dari APBN, dilanjutkan pembangunan IPAL domestik dan sebagian jaringan perpipaan melalui sumber dana loan Asian Development Bank (ADB). Dhetik mengatakan, pemasangan 74 sambungan rumah bersumber dari APBN dan 24 sambungan komersil dari dana loan ADB yang selanjutnya diteruskan Pemkot Makassar hingga tercapai target layanan 14 ribu sambungan yang terbagi menjadi 8.400 sambungan domestik dan 5.600 sambungan komersil dengan kapasitas air limbah sebesar 16 ribu m3 per hari.
"IPAL Losari yang berlokasi di Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar dibangun di lahan 2,3 hektare dan diharapkan dapat melayani 70 ribu jiwa," lanjut Dhetik.
Untuk saluran pembuangan air limbah Sewerage paket B2 sendiri meliputi wilayah 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Mamajang, Mariso dan Makassar. Sementara untuk Sewerage paket C2 meliputi 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Ujung Pandang dan Mariso.
Dalam pelaksanaannya, lanjut Dhetik, secara teknis Proyek Makassar Sewerage paket B2 dan C2 menggunakan metode jacking dengan menggunakan mesin jacking horizontal yang ramah lingkungan dan tidak mengganggu aktivitas lingkungan sekitar mulai dari mengurangi polusi udara, menghindari kerusakan fasilitas dan utilitas di permukaan tanah, mengurangi penurunan tanah akibat penggalian terbuka dan lebih sedikit tanah galian. Waskita, sambung Dhetik, selalu mendorong pengembangan green construction di setiap proyek diantaranya dengan menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan, efisien dalam pemakaian energi, sumber daya dan biaya, melakukan manajemen limbah konstruksi, melakukan uji emisi kendaraan proyek, serta mengukur kadar udara secara berkala.
"Penerapan konstruksi hijau merupakan salah satu upaya perseroan dalam meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem, memperbaiki kualitas udara, mereduksi limbah serta konservasi sumber daya alam. Hal ini menjadi salah satu bentuk komitmen Waskita terhadap keberlangsungan dan penyelamatan lingkungan serta ekosistem alam," kata Dhetik.