Kamis 14 Mar 2024 10:17 WIB

IHSG Masih Bertenaga Tembus Level Tertinggi Sepanjang Sejarah

IHSG dibuka melemah 15,64 poin atau 0,21 persen ke posisi 7.405,56.

Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (14/3/2024) diperkirakan bergerak variatif menjelang rilis neraca perdagangan Indonesia pada Jumat (15/3/2024) besok.

IHSG dibuka melemah 15,64 poin atau 0,21 persen ke posisi 7.405,56. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,43 poin atau 0,34 persen ke posisi 1.000,04.

Baca Juga

"IHSG hari ini (14/3) diprediksi bergerak mixed (variatif) dan melemah terbatas dalam range 7.380 sampai 7.450," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta.

Dari dalam negeri, IHSG ditutup pada level tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH), yang ditopang oleh inflow investor asing senilai Rp 6,9 triliun, khususnya pada saham Big Caps.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) pada Februari 2024 melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di level optimis sebesar 123,1, setelah pada bulan sebelumnya tercatat di level 125. Solidnya konsumsi tercermin dari tingginya Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE).

Dari mancanegara, Badan Pusat Statistik Inggris melaporkan defisit neraca dagang sebesar 3,12 miliar poundsterling pada Januari 2024, atau semakin dalam dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,60 miliar poundsterling.

Sementara itu, ekonomi Inggris pada Januari 2024 tumbuh 0,2 persen month to month (mtm), setelah pada Desember terkoreksi 0,1 persen (mtm), atau membaik setelah Semester II 2023 ekonomi mengalami koreksi dan masuk dalam resesi teknikal.

Dari Asia, angka pengangguran Korea Selatan pada Februari 2024 turun di level 2,6 persen dari posisi bulan Januari 2024 sebesar 3 persen. Lapangan kerja bertambah sejalan dengan angka tenaga kerja yang juga meningkat.

Sementara itu, bursa Wall Street ditutup variatif diikuti aksi profit taking untuk sementara dan bersiap menantikan data lanjutan seperti klaim pengangguran hingga inflasi. Dow Jones Industrial Average (DJI) masih naik 37,83 poin, atau 0,1 persen menjadi 39.043,32, sedangkan S&P 500 (SPX) kehilangan 9,96 poin atau 0,19 persen menuju posisi 5.165,31 dan Nasdaq Composite IXIC turun 87,87 poin atau 0,54 persen menjadi 16.177,77.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei melemah 107,89 poin atau 0,28 persen ke 38.588,10, indeks Hang Seng menguat 89,27 poin atau 0,52 persen ke 17.171,38, indeks Shanghai melemah 15,00 poin atau 0,49 persen ke 3.058,83 dan indeks Straits Times menguat 20,73 poin atau 0,66 persen ke 3.181,45.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement